Senin 05 Feb 2024 07:44 WIB

Menagih Komitmen Tiga Capres Terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Jangan sampai masyarakat jadi bodoh karena iklan donasi perusahaan ke Palestina.

Menagih komitmen tiga pasangan capres-cawapres atas boikot produk terafiliasi Israel.
Foto: Republika.co.id
Menagih komitmen tiga pasangan capres-cawapres atas boikot produk terafiliasi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres dan cawapres perlu menyikapi manuver sejumlah pihak yang ditengarai aktif menjegal gerakan boikot produk Israel usai terbitnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Isi fatwa tersebut imbauan agar umat Islam menghindari transaksi produk yang terafiliasi Israel.

Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, Ahmad Himawan menyebut, ada sejumlah organisasi yang berusaha menjegal fatwa MUI tersebut. "Tak cukup capres-cawapres sekadar bicara ikut mendukung perjuangan Palestina," kata Ahmad dalam siaran pers di Jakarta, Senin (5/2/2024).

"Bagi konsumen Muslim, yang jumlahnya signifikan dalam pemilu nanti, mereka menunggu sikap lebih tegas, termasuk soal boikot produk terafiliasi Israel dan manuver mengkhawatirkan sejumlah pihak yang ditengarai ingin memadamkan gerakan boikot," ujar Ahmad dalam dialog 'Komitmen Capres-Cawapres terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel' di Jakarta, belum lama ini.

Dalam sesi dialog yang dihadiri oleh perwakilan tim sukses tiga capres, menurut Ahmad, sejumlah perusahaan yang produknya jadi sasaran boikot terlihat aktif dalam berbagai kegiatan penggalangan donasi maupun pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, Palestina. Hal itu dinilai sebagai sebuah gerakan counter informasi.

Selain itu, ada pula perusahaan yang membanjiri publik dengan informasi menyesatkan sekadar untuk menutup jejak keterkaitan dengan induknya di luar negeri yang punya hubungan erat dengan rezim Zionis Israel. "Kami menyebutnya 'Palestina washing', muslihat untuk memunculkan kesan peduli Palestina," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, setiap kontestan Pilpres 2024, seharusnya lebih peka terhadap aspirasi konsumen Muslim. "Jangan sampai masyarakat jadi bodoh karena iklan dan pamer donasi perusahaan tertentu ke Palestina padahal sejatinya perusahaan dikendalikan penuh oleh perusahaan multinasional asing yang terafiliasi dengan Israel," katanya.

Desakan juga datang dari Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional (Gerbang Pronas), Fuad Adnan. Menurut dia, publik juga menanti komitmen pasangan capres-cawapres dalam soal boikot produk terafiliasi Israel. Selain sebagai sebagai bentuk solidaritas, boikot bisa membuka jalan pertumbuhan produk nasional.

"Ini momentum emas. Sebagian besar produk-produk lokal yang sekarang naik daun hadir menggantikan produk terafiliasi Israel yang diboikot masyarakat. Dukungan capres-cawapres tentunya memperbesar peluang ekonomi lebih mandiri, tidak bergantung produk asing," kata Fuad.

Adapun pemateri Marzuki Alie memuji kontribusi capres Prabowo Subianto mewakili pemerintah terlihat sigap menyalurkan bantuan ke Gaza. Kendati begitu, Marzuki menyampaikan, gerakan boikot atas produk terafiliasi Israel tidak semudah membalikkan tangan. "Boikot bisa banyak implikasi ekonominya, apalagi ekonomi Indonesia belum sekuat Cina," kata eks ketua DPR tersebut.

Perwakilan timses Ganjar-Mahfud, Suroto menyampaikan, komitmen pasangan nomor urut 3 tersebut pada isu Palestina tak perlu diragukan. Ganjar termasuk yang awal dan vokal menentang kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20. "Ganjar banyak diserang karena ketegasannya itu," katanya.

Perwakilan organisasi relawan Muda Bersuara pendukung Anies-Muhaimin, Zulkifli menyampaikan, pasangan nomor urut 1 berkomitmen mendukung perjuangan Palestina hingga merdeka dari penjajahan Israel. Anies, lanjutnya, adalah satu-satunya capres yang hadir saat demonstrasi akbar Bela Palestina di Monas . "Jadi dalam soal boikot Israel, sikap Amin sudah jelas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement