REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyatakan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bersatu dapat memenangkan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"NU dan Muhammadiyah bersatu, tidak bisa dikalahkan," katanya di Gedung serbaguna Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Sragen, Jawa Tengah, Senin.
Penegasan itu disampaikan Muhaimin di hadapan ribuan relawan dan pendukung AMIN, pada kegiatan Istighotsah Qubro, Doa dan Zikir untuk kemenangan AMIN. Kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Aisyiah Muhammadiyah, Fatayat NU dan Muslimat NU.
"Ini menjadi inspirasi kita semua," ujarnya di hadapan tokoh kedua ormas yang secara organisatoris adalah netral.
Muhaimin merasa bersyukur para tokoh NU dan Muhammadiyah bercampur baur dan bersatu pada kegiatan tersebut. Bahkan dia juga mengajak sejumlah perwakilan dua ormas itu untuk foto bersama.
"Seluruh pembangunan harus berpijak pada etika, yang disusun oleh para pendiri bangsa. Jika pemimpin memiliki etika dan berlandaskan konstitusi, maka pembangunan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Berdasarkan PKPU Nomor 78 Tahun 2024, kampanye akbar adalah sebutan untuk kampanye rapat umum. KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.