Selasa 06 Feb 2024 13:16 WIB

Anies Kampanye di Mataram, Warga Antusias, Panggung Nyaris Ambruk

Pendukung Anies rela menunggu di lapangan di bawah terik matahari yang menyengat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat melakukan kegiatan kampanye akbar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (6/2/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat melakukan kegiatan kampanye akbar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (6/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kegiatan kampanye akbar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (4/2/2024). Kegiatan kampanye di Lombok diwarnai sejumlah peristiwa kecil dari para simpatisan Anies. 

Pantauan Republika, sejak pagi hari warga telah memadati lokasi kampanye akbar yakni di Lapangan Umum Karangpule, Sekarbela, Mataram, NTB. Para warga membawa sejumlah atribut kampanye yang mayoritas adalah bendera Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lalu ada sejumlah bendera Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pula. 

 

Pada sekira pukul 10.15 WIB, Anies bersama istri dan anaknya, Mutiara Baswedan serta rombongan tiba di lokasi kampanye. Anies digiring menggunakan mobil melintasi 'lautan' manusia yang telah menunggunya di seantero lapangan di bawah terik matahari yang menyengat. 

 

Para warga menunjukkan antusiasmenya yang tinggi kepada sosok eks Gubernur DKI Jakarta tersebut. Saking tingginya antusiasme masyarakat, saat Anies tengah bergerak menuju ke panggung, ada sejumlah orang yang pingsan akibat berdesak-desakan. 

 

Beberapa orang audiens di area dekat panggung dievakuasi. Tampak pula mobil ambulans menghampiri. 

 

Kampanye berlanjut dengan orasi yang disampaikan oleh Anies. Kegiatan orasi dan sebagainya berlangsung sekitar 2 jam. Anies menjanjikan melakukan perubahan kepada para warga Lombok mulai dari harga pangan yang terjangkau hingga kemudahan mendapatkan pekerjaan. 

 

Seusai berorasi, Anies hendak menyampaikan konferensi pers kepada media di sisi kanan panggung, namun ia dikerumuni oleh warga. Satu per satu orang meminta dengan cara memaksa untuk bisa berfoto dengan Anies. Karena tidak memungkinkan, konferensi pers atau doorstop akhirnya dilakukan di panggung. 

 

Panggung nyaris ambruk

 

Panggung kampanye bahkan nyaris ambruk karena banyaknya orang yang menaikinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement