Jumat 09 Feb 2024 12:19 WIB

Survei Sebut Peluang Satu Putaran Menguat, Mardani Masih Yakin Dua Putaran

Mardani merasa sulit bagi Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres satu putaran.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menilai peluang pemilu dua putaran masih terbuka.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menilai peluang pemilu dua putaran masih terbuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, masih meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Menurut Mardani, peluang Pilpres dua putaran masih terbuka lebar. Salah satu ikhtiar PKS untuk mewujudkan hal itu menurut dia adalah dengan komitmen menjaga kotak suara sampai selesai.

"Cara kami agar Pilpres dua putaran adalah menjaga kecurangan tidak terjadi. Kami mengantisipasi suara pasangan Anies-Muhaimin tidak tergerus," kata Mardani usai menghadiri rilis survei Indikator Politik Indonesia di Menteng Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga

Mardani menyebut agar pasangan Amin dapat memaksa Pilpres berlangsung dua putaran, mereka harus menjaga basis suara di Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. PKS kata dia bertugas untuk mengawal suara Amin di wilayah Banten dan Jawa Barat. Sedangkan PKB bertugas mengawal basis suara di Jawa Timur. Lalu Nasdem di luar Jawa. Mardani meyakini dengan soliditas PKS di Jabar dan Banten, PKB di Jatim dan Nasdem dengan kekuatan di luar Jawa, perolehan suara Amin akan signifikan. Target Amin di putaran pertama kata dia adalah perolehan suara 36 persen.

Bila basis suara Amin ini dapat dijaga, lalu di satu sisi PDIP juga menjaga basis suara di Jawa Tengah, Mardani merasa sulit bagi Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres satu putaran. "Pilpres itu menarik kalau dua putaran," ucap Mardani.

Mardani kemudian mengingat lagi masa-masa PKS berjuang memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu survei menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menang satu putaran. Tapi hasilnya walau Ahok menang Pilkada DKI berlangsung dua putaran dan Anies yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno menang di putaran kedua.

"Mudah-mudahan polanya masih seperti itu," kata Mardani menambahkan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan survei yang mereka lakukan di 28 Januari sampai 4 Februari 2024 atau kurang dari dua pekan jelang pemilihan umum menyebutkan elektabilitas pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka, berada di angka 51,8 persen. Menurut Burhan, angka ini menyiratkan peluang Pilpres akan berlangsung dua putaran sangat tipis karena Prabowo-Gibran sudah berada di atas 50 persen.

“Dengan angka ini, peluang Pilpres 2024 berlangsung dua putaran tipis. Tergantung nanti bagaimana undecided voter atau yang belum menentukan pilihan,” kata Burhanuddin, saat merilis survei terbaru mereka di Kantor Indikator Politik Indonesia di Menteng Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2034).

Burhan menyebut di urutan kedua adalah pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka elektabilitas 24,1 persen. Sedangkan di urutan tiga adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan angka elektabilitas 19,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement