REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua caleg DPRD Kota Solo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hermawan Bayu Aji dan Drajat Jati memutuskan berubah arah. Dia memilih mendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Keduanya mendeklarasi dukungannya di RM Soto H Surono Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Acara tersebut juga diikuti puluhan orang yang mengaku sebagai simpatisan PKB Solo.
Hadir dalam deklarasi tersebut Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia, M Natsir Sahib, yang juga jurkamnas relawan Pandawa Lima. Hermawan Bayu Aji, mengaku bergabung ke Pandawa Lima dan mendukung Prabowo-Gibran karena punya ikatan emosional dengan M Natsir Sahib sebagai sesama santri.
"Kami dari dulu sebagai Nahdliyin ya otomatis akan menuruti apa yang sudah disampaikan Gus Dur yang disebut sebagai Bapak Toleransi," ujarnya dalm siaran pers di Jakarta, Jumat.
Bayu Aji mengaku, mengikuti apa yang pernah disampaikan Gus Dur terkait sosok yang paling ikhlas adalah Prabowo. Atas dasar itu, ia akhirnya tidak memilih pasangan nomor urut 1, melainkan berpindah ke 2.
"Yang dikatakan Gus Dur itu yang rela dan sangat ikhlas cuma Pak Prabowo. Dan apalagi Mas Gibran sudah terbukti track record-nya. Beliau-beliau memang benar-benar toleransi dalam menjaga Kota Solo dan umumnya Indonesia nanti ke depan. Mudah-mudahan paslon 02 satu putaran," ujar Bayu Aji.
Dia pun siap menerima konsekuensi dari PKB atas dukungannya tersebut. "Saya sudah siap apa pun itu sanksinya. Apapun itu akan saya hadapi dengan senyum. Tidak masalah seberat apa pun itu sanksi yang akan saya terima, saya siap," ucap Bayu Aji.
Hal senada juga disampaikan Drajat Jati yang mengaku mengikuti sosok Gus Dur sebagai pencetus PKB. Karena alasan itulah, ia berani berbeda pilihan dengan pimpinan PKB saat ini.
"Karena dari yang saya ikuti yaitu Abdurrahman Wahid dimana beliau adalah pencetus PKB. Sesuai hati nurani saya mengarah kepada beliau, dan mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran. Saya siap menerima konsekuensi apa pun atas ini," kata Drajat Jati.