Sabtu 10 Feb 2024 16:59 WIB

Tokoh Agama Lintas Iman di Makassar Serukan Pemilu Damai

Pemilu diharap dapat berjalan aman, damai, tentram, sejuk dan kondusif.

Toleransi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Toleransi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR --Sejumlah tokoh dalam forum lintas agama menyerukan pesan pemilu damai melalui harapan dan doa menjelang pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024 dapat berjalan aman, damai, tentram, sejuk dan kondusif.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof KH Nadjamuddin melalui keterangannya diterima Sabtu, menyatakan 14 Februari adalah hari dilaksanakan pemilihan calon anggota legislatif (caleg) DPR, DPRD, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) serta Presiden dan Wakil Presiden secara serentak yang menjadi momentum sejarah bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga

"Mari kita melaksanakan kewajiban sebagai warga negara untuk memilih wakil- wakil di parlemen dan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk periode 2024-2029," katanya menyarankan

Prof Nadjamuddin juga mengajak seluruh masyarakat di Sulsel untuk turut mengambil bagian menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (tps) sebagai bukti ikut mensukseskan pesta rakyat di Pemilu 2024.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Sulsel agar melaksanakan pemilu dengan damai, aman tanpa terprovokasi dengan hoaks, tanpa politik uang. Mari kita jaga kesatuan dan persatuan demi keutuhan NKRI," katanya menekankan.

Pesan yang sama disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Sulselbar Pendeta Adrie Massie dengan mengajak seluruh umat Kristiani agar melaksanakan pemilu dengan gembira, bersuka ria, aman dan damai.

"Bapak ibu, khusus umat Kristiani beberapa hari lagi kita akan memasuki pemilu atau kita sebut pesta demokrasi, kalau pesta berati bersuka ria, bergembira menyambut pesta ini," paparnya.

Ia juga menghimbau agar pelaksanaan pesta demokrasi ini berjalan dengan damai, aman dan rukun. Dan bagi masyarakat memiliki hak untuk memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani. Sebab, semuanya pasti menginginkan Indonesia bisa lebih baik ke depannya.

"Oleh karena itu, diimbau kepada umat Kristiani dan masyarakat secara umum, marilah kita menjalani Pemilu dengan baik. Kita memilih menurut hati nurani, kita orang-orang terbaik yang akan memimpin berbangsa kita cintai ini, sehingga masa depan bangsa, masa depan NKRI dan masa depan emas tahun 2045 mendatang bisa di wujudkan," kata Adrie Massie menambahkan

Pesan serupa disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel Gede Durahman bahwa menjelang Pemilu 2024, ia pun mengajak kepada seluruh umat Hindu untuk mengutamakan kepentingan nasional yaitu persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kegiatan secara ritual melalui surat edaran PHDI pusat melaksanakan Santi Puja yaitu doa bersama untuk bangsa agar tercipta suasana yang harmonis, kondusif sehingga pelaksanaan pesta demokrasi 14 Februari bisa berjalan lancar aman dan damai," kata Gede Durahman berharap.

Gede Durahman bahkan kembali mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat Sulsel untuk bersama-sama, bahu membahu menjaga pelaksanaan Pemilu dengan aman dan damai.

"Dalam konsep menjaga Sulsel aman dan damai kami bersama para tokoh agama baik melalui FKUB dan kegiatan lintas agama selalu mengajak untuk mengedepankan dari pada yang namanya rukun damai dan toleransi. Beda pilihan hal yang wajar tapi jangan sampai merusak tatanan kerukunan umat beragama," katanya menambahkan.

Ketua DPD Walubi Sulsel Henry Sumitomo turut berpesan dengan mengajak kepada seluruh masyarakat Budha bersama-sama, bersatu untuk menjaga Pemilu 2024 berjalan damai, aman dan tentram.

"Jangan terprovokasi dengan berita berita hoaks. Beda pilihan adalah hal biasa, terpenting adalah menjaga kesatuan dan persatuan NKRI selamanya. Pesta demokrasi ini seharusnya dilaksanakan dengan nuansa damai, senang dan bahagia," katanya menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement