Jumat 23 Feb 2024 17:11 WIB

Pentingnya Kolaborasi untuk Saling Jaga di Tengah Riuh Informasi Pemilu 2024 di Medsos

TikTok menggandeng 17 mitra pengecekan fakta yang mendukung 50 bahasa dari 100 negara

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus raharjo
Logo Tiktok.
Foto:

Mitra Pengecekan Fakta TikTok

Di salah satu acara media tahun lalu, TikTok menjelaskan komitmennya untuk membantu penggunanya mengakses informasi yang dapat dipercaya, menemukan konten asli, dan berinteraksi dengan orang-orang autentik. TikTok menjelaskan upaya ini merupakan landasan penting untuk membangun komunitas yang dapat dipercaya dan memiliki akuntabilitas baik di dalam TikTok maupun di luar platform.

Lebih lanjut, TikTok menjelaskan bahwa saat ini, platform ini memiliki 17 mitra pengecekan fakta yang mendukung 50 bahasa dan lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Diketahui khusus untuk Indonesia, TikTok telah menjalin kemitraan dengan sejumlah pemeriksa fakta, salah satunya Agence-France Press (AFP).

Semua mitra pengecekan fakta TikTok diakreditasi Jaringan Pengecekan Fakta Internasional sebagai penandatangan terverifikasi kode prinsip Jaringan Pengecekan Fakta Internasional. TikTok juga bekerja sama dengan organisasi sipil lokal seperti Masyarakat Anti-fitnah Indonesia (Mafindo) dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Kerja sama ini tidak hanya membantu memberikan informasi yang kredibel pada Pusat Panduan pemilu dalam aplikasi TikTok dan menandai misinformasi di platform, tetapi juga mengedukasi masyarakat melalui konten unggahan mereka di TikTok sebagai bagian dari upaya prebunking.

TikTok juga secara aktif melibatkan penggunanya untuk mencegah penyebaran misinformasi dan berbagi informasi secara cermat, akurat, dan penuh tanggung jawab, melalui kampanye #SalingJaga yang diluncurkan akhir 2023 lalu.

Melalui kampanye ini, TikTok menghadirkan rangkaian inisiatif, seperti video tips dan hashtag challenge, yang bertujuan mengingatkan masyarakat luas agar terus #SalingJaga saat mengekspresikan diri, berbagi sudut pandang, dan menjadi bagian dari percakapan yang lebih luas khususnya selama Pemilu 2024.

"Derasnya arus informasi yang bergulir setiap hari tidak jarang membuat warganet kewalahan saat mengolah informasi yang ada, termasuk untuk mengonfirmasi kredibilitas dari informasi yang ditemukan di platform digital dan media sosial. Karenanya, TikTok ingin membantu masyarakat untuk tidak hanya bersiap menghadapi, tapi juga memahami cara melawan misinformasi di ranah digital. Keamanan digital merupakan tanggung jawab semua pihak, dan bersama, kita bisa #SalingJaga agar terhindar dari konten-konten negatif dan informasi yang keliru," tegas Public Policy and Goverment Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid.

photo
Ketua KPU Hasyim Asyari (kiri) bersama Head of Public Policy and Government Relation Tiktok Indonesia Firry Wahid (kanan) menandatangani nota kesepahaman di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (15/11/2023). KPU bersama Tiktok memperkuat komitmen bersama dalam mendorong integritas Pemilu 2024 melalui berbagai upaya proaktif bersama para pemangku kepentingan terkait. Selain itu TikTok bersama KPU juga akan fokus memberikan informasi resmi terkait tata cara pemilu kepada pengguna serta program edukasi publik lainnya. - (Republika/Prayogi)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement