REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari 24 jam lagi, kita semua akan merayakan puncak Pesta Demokrasi 2024 yang ditandai dengan pemberian suara di tempat pemungutan suara (TPS). Hari ini dan dua hari sebelumnya, masyarakat Indonesia memasuki masa tenang sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 esok.
Sebelum masa tenang, seluruh kandidat Pilpres dan Pileg 2024 berlomba untuk mempromosikan diri agar bisa memikat hati masyarakat Indonesia. Tujuannya, mereka dipilih di bilik suara saat pencoblosan. Tidak sedikit konten promosi ini dapat dilihat di sekitar kita dari mulai wajah-wajah yang bertebaran di baliho, spanduk, videotron, atau bahkan di media sosial.
Intensitas konten seputar pemilu yang kerap muncul di ranah digital tak jarang membuat kewalahan penggunanya yang menerima informasi, terutama untuk mencari kebenaran dari informasi tersebut. Agar pengguna dapat keluar dari kejenuhan ini, pengguna perlu memahami cara kerja platform tempat mereka mengakses informasi agar dapat mengelola sajian konten maupun informasi yang diterima.
Platform hiburan digital, TikTok, yang kini juga digunakan banyak orang untuk mengakses informasi terkait pemilu, memiliki beberapa fitur yang dapat mempermudah penggunanya menyaring konten. Pengguna dimanjakan agar bisa memilih apa saja yang tidak ingin dilihat atau tidak sesuai dengan preferensi mereka.
Sebagai platform berbasis user-generated content (UGC), sistem rekomendasi konten TikTok menangkap "sinyal" dari pengguna saat berinteraksi dengan suatu konten. Tujuannya, agar kemudian dapat menampilkan konten yang relevan dengan minat mereka. Karena sifatnya yang terpersonalisasi, laman utama TikTok yang dikenal dengan istilah For You Page (FYP) atau "Untuk Anda" ini akan menyajikan ragam konten yang berbeda bagi setiap penggunanya. Perbedaan ini disesuaikan dengan minat dan preferensi masing-masing pengguna.
Dilansir dari Ruang Beritanya, TikTok menjelaskan sistem rekomendasinya menyarankan konten setelah mempertimbangkan preferensi pengguna akun. Antara lain melalui interaksi dengan aplikasi, seperti mengunggah komentar atau mengikuti akun. Sinyal-sinyal ini membantu sistem rekomendasi mengukur konten yang disukai pengguna atau konten yang ingin mereka lewati.
Ruang Berita yang sama juga menginformasikan bagaimana pengguna TikTok untuk mengontrol pengalaman mereka di FYP. Termasuk, mengurasi konten apa saja yang muncul pada laman FYP. Pengguna yang ingin mengalihkan perhatiannya sejenak dari suatu konten, termasuk konten bermuatan politik ataupun pemilu bisa mengelola sajian konten yang muncul di laman FYP mereka dengan memanfaatkan sejumlah fitur utama.
Tips-tips mudah...