REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan narapidana (napi) yang tengah menjalani masa hukuman ikut serta dalam pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) 2024 di Lembaga Permasyarakat (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (14/2/2024). Berdasarkan catatan Lapas Cipinang, ada 2.585 napi yang menjadi daftar pemilih tetap (DPT) di lapas tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika, para napi itu terlihat mengantre untuk menggunakan hak suaranya di lapangan yang berada dalam Lapas Cipinang. Para napi yang ikut menggunakan hak suaranya itu kompak menggunakan baju biru tua warga binaan. Sementara petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) menggunakan batik berwana kuning.
Kepala Lapas Cipinang Enget Pulungan Prayer Manik mengatakan, terdapat 12 TPS yang disediakan di tempatnya, yaitu TPS 901-912. Pelaksanaan pemungutan suara di lapas itu dimulai sejak pukul 08.30 WIB. "Agak telat tadi, soalnya hujan," kata dia, Rabu.
Ia mengatakan, tak semua napi yang ada di Lapas Cipinang dapat menggunakan hak suaranya. Terdapat sekitar 300-400 orang napi yang tak terdaftar sebagai DPT.
Meski begitu, ia menilai, pelaksanaan pemungutan suara di Lapas Cipinang berlangsung kondusif. Para napi disebut antusias dalam menggunakan hak suaranya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, mengatakan total warga binaan yang memiliki hak suara di wilayah DKI Jakarta berjumlah 13.630 orang. Angka itu disebut mencapai sekitar 95 persen dari total penghuni 14.599 orang.
"Mereka melaksanakan pemilihan di 56 TPS yang tersebar di delapan lapas, rutan, dan LPKA Jakarta," kata Ibnu.
Selain 12 TPS yang berada di Lapas Cipinang, terdapat 11 TPS dengan 2.867 DPT di Lapas Sustik (Lapas Narkotika Jakarta), satu TPS dengan 270 DPT di Lapas Permasyarakat Perempuan, tujuh TPS dengan 1.610 DPT di Lapas Salemba, 10 TPS dengan 2.752 DPT di Rutan Cipinang, 12 TPS dengan 2.964 DPT di Rutan Salemba, dua TPS dengan 542 DPT di Rutan Pondok Bambu, dan satu TPS dengan 63 DPT di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Jakarta.
Ibnu mengeklaim, animo para napi untuk menggunakan hak suaranya besar. "Animo besar," kata dia.