Rabu 14 Feb 2024 16:43 WIB

Panglima TNI dan Kapolri Laporkan Situasi Aman dan Kondusif di Hari Pencoblosan

Aparat keamanan tetap menjamin pelaksanaan proses pencoblosan aman dan tertib.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Gita Amanda
Aparat keamanan tetap menjamin pelaksanaan proses pencoblosan aman dan tertib. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Aparat keamanan tetap menjamin pelaksanaan proses pencoblosan aman dan tertib. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri menyampaikan proses pemungutan suara Pemilu 2024 yang sampai siang ini berjalan di seluruh Indonesia, Rabu (14/2/2024) masih dalam situasi yang aman, tertib, dan kondusif. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan belum ada laporan-laporan terkait dengan situasi yang berpotensi mengganggu kelancaran dalam proses pemungutan suara pesta demokrasi. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyatakan harapannya situasi aman saat ini semoga permanen.

“Sampai siang ini, situasinya semua aman dan terkendali. Dan kita tetap terus mengikuti sampai dengan rangkain pencoblosan selesai, penghitungan (suara) selesai, dan kita antitipasi semua dampak-dampaknya yang mengganggu keamanan, dan ketertiban,” begitu kata Jenderal Sigit di Silang Monas, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga

Kapolri mengakui, laporan yang diterimanya dari beberapa daerah, dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang ada yang terpaksa diputuskan untuk penundaan pemungutan suara, atau pencoblosan. Namun situasi tersebut, bukan lantaran faktor gangguan keamanan.

Melainkan, kata dia, lantaran situasi alamiah. Pun juga persoalan teknis karena adanya keterlambatan dalam pendistribusian logistik. Atau juga karena adanya kesepakatan, dan keputusan penundaan. Seperti, kata Jenderal Sigit, yang terjadi di wilayah timur di Papua Tengah. Kapolri mengatakan, ada empat distrik di Papua Tengah yang terpaksa ditunda pelaksanaan pencoblosannya.

“Di beberapa wilayah, memang ada mengalami kendala. Di Papua (Tengah), ada tiga atau empat distrik yang tentunya itu dilaksanakan pemunduran jadwal pencoblosan, karena memang ada desakan-desakan,” kata Kapolri.

Tetapi, situasi keamannya, kata Jenderal Sigit sudah dalam kondisi yang aman. “Tetapi ini tetap menjadi perhatian kita untuk tetap melakukan antisipasi-antisipasi (gangguan keamanan),” begitu kata Jenderal Sigit.

Pun juga, kata dia, di beberapa tempat lainnya, bahkan di ibu kota DKI Jakarta, situasi alam yang mengalami hujan, terpaksa melakukan relokasi-relokasi tempat pemungutan suara (TPS) karena genangan air. Namun begitu kata Kapolri, bersama-sama TNI, aparat keamanan tetap menjamin pelaksanaan proses pencoblosan, dan pemungutan, sampai penghitungan suara pemilu hari ini berlangsung aman dan tertib.

“Ada 260 ribu personel TNI-Polri yang standby di seluruh TPS-TPS yang apabila ada gangguan keamanan, untuk bisa diantisipasi,” begitu kata Kapolri.

Panglima TNI Jenderal Agus juga meyakinkan hal yang sama. Kata dia, 90 ribu pasukan TNI turut diperbantukan untuk memastikan keamanan penyelanggaran pemilu. Khusus penundaan pemungutan suara di beberapa wilayah di Papua Tengah, kata Panglima, saat ini sedang diupayakan untuk membantu pendistribusian logistik kotak suara dengan menggunakan helikopter. 

“Khusus Papua, untuk pendorongan logistik kotak suara, kita kerahkan heli super puma. Karena kalau tidak bisa lewat darat, kita lakukan lewat udara,” ujar Agus.

Terkait situasi keamanan, pun kata Jenderal Agus sampai dengan siang ini, tak ada laporan yang mengarah pada gangguan keamanan. “Semoga situasi hari pencoblosan ini tetap lancar dan aman sampai dengan selesai,” kata Panglima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement