Rabu 14 Feb 2024 20:15 WIB

Pengalaman Para Pemilih Pemula di TPS Khusus Tangsel

Para pemilih mayoritas berasal dari luar wilayah Jabodetabek.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Proses penghitungan suara di TPS khusus Institut Ilmu Al Quran Jakarta, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).
Foto: Republiika/Bayu Adji P
Proses penghitungan suara di TPS khusus Institut Ilmu Al Quran Jakarta, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebanyak 155 orang menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) khusus Institut Ilmu Al Quran Jakarta, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (14/2/2024). Di TPS itu, para pemilih yang menggunakan hak suaranya mayoritas berasal dari luar wilayah Jabodetabek.

Hafizah Aulia (19 tahun) adalah salah satunya. Mahasantri asal Aceh itu baru pertama kali melakukan pencoblosan dalam pemilihan umum (pemilu). Namun, dalam pencoblosan perdananya itu, ia hanya mendapat satu jenis surat suara, yaitu surat suara untuk pemilihan presiden (pilpres).

Baca Juga

"Kami kan dari luar daerah, hanya dapat satu kertas suara untuk presiden. Senang sih. Semoga yang terbaik," kata dia usai menggunakan hak suaranya.

Menurut dia, para mahasantri di tempatnya belajar difasilitasi untuk mencoblos di TPS khusus. Proses untuk pindah memilih itu dilakukan sejak tahun lalu.

Ia pribadi memang sejak awal ingin menggunakan haknya dalam pemilu 2024. Beruntung, petugas KPPS di wilayah pesantren tempatnya belajar memfasilitasi untuk mahasantri untuk memilih.

Selama ini, Hafizah mengaku mencari tahu mengenai profil calon yang akan dipilihnya melalui media sosial. "Paling ada masukan sedikit dari dosen. Namun, itu sekadar saran, sisanya kita yang menentukan," ujar dia.

Salah seorang mahasantri lainnya, Rohani Laisbuke (21), juga mengaku baru pertama kali mencoblos dalam pemilu. Ia mengaku sedikit tegang saat masuk bilik suara, tapi arahan dari petugas membantunya dalam melakukan pencoblosan.

"Rasanya deg-degan. Soalnya pertama kali," kata dia.

Sama seperti Hafizah, Rohani mengaku mencari tahu mengenai sosok yang akan dipilih melalui media daring, salah satunya adalah debat capres-cawapres. Namun, para mahasantri rata-rata mencari tahu mengenai para capres-cawapres secara pribadi.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin mengatakan di lokasi TPS khusus itu terdapat 181 pemilih yang terdaftar. Namun, hanya sekitar 150 orang yang menggunakan hak suaranya.

"Ini salah satu contoh TPS lokasi khusus yang kita proyeksikan untuk teman-teman menggunakan hak pilih tidak di tempat DPT, tapi tidak mau jadi pemilih pindahan. Akhirnya diskenariokan agar bisa ke TPS khusus seperti ini," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, hasil penghitungan suara di TPS khusus itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berhasil meraih suara terbanyak dengan 113 suara. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 39 suara. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih tiga suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement