Jumat 16 Feb 2024 07:47 WIB

Tiga Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran Menurut Fahri Hamzah

Keunggulan menunjukkan keberhasilan Prabowo dan Jokowi menyatukan Indonesia

Rep: Febryan A/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah simpatisan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berselebrasi merayakan unggulnya pasangan tersebut berdasakan hasil perhitungan cepat lembaga survei di kediaman Capres Prabowo Subianto Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Berdasarkan quick count atau hitung cepat yang dilakukan Poltracking Indonesia dan Charta Politika pada Rabu pukul 20.15 dengan jumlah total suara sementara yang masuk sebesar 90 persen, Prabowo-Gibran unggul dengan memperoleh 59,22 persen suara disusul Anies-Muhaimin 24,43 persen suara dan Ganjar-Mahfud 16,35 persen suara.
Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Sejumlah simpatisan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berselebrasi merayakan unggulnya pasangan tersebut berdasakan hasil perhitungan cepat lembaga survei di kediaman Capres Prabowo Subianto Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Berdasarkan quick count atau hitung cepat yang dilakukan Poltracking Indonesia dan Charta Politika pada Rabu pukul 20.15 dengan jumlah total suara sementara yang masuk sebesar 90 persen, Prabowo-Gibran unggul dengan memperoleh 59,22 persen suara disusul Anies-Muhaimin 24,43 persen suara dan Ganjar-Mahfud 16,35 persen suara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah menyebut, setidaknya ada tiga faktor penyebab raihan suara pasangan capres-cawapres jagoannya menjadi yang tertinggi berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.

Pertama, pasangan Prabowo-Gibran mengusung ide persatuan, rekonsiliasi, dan keberlanjutan dari program-program pemerintahan. Menurut Fahri, keunggulan Prabowo-Gibran menunjukkan keberhasilan Prabowo dan Presiden Jokowi menyatukan masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan, Prabowo dan Jokowi dulu bersaing dalam Pilpres 2014 dan 2019. Keduanya lantas bersatu pada Pilpres 2024, sehingga bisa meyakinkan hati masyarakat untuk memilih Prabowo-Gibran.

"Mustahil peristiwa ini ada dan angkanya (raihan suara Prabowo-Gibran) begitu menakjubkan.... Jadi, niat baik dua tokoh besar ini (Prabowo dan Jokowi) yang bisa satukan kita," kata Fahri melalui keterangan tertulisnya, Jumat (16/2/2024).

Faktor kedua, koalisi besar partai-partai pengusung Prabowo-Gibran merepresentasi pendukungnya berasal dari berbagai macam kelompok. "Koalisi besar kita ini betul-betul koalisi kesadaran, semua kelompok ada di sini sebab ikatannya kuat, perkawinannya tidak ada paksaan, di tempat lain agak terpaksa," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.

Ketiga, kubu Prabowo-Gibran diisi oleh  tokoh-tokoh hebat yang bersatu seperti Jokowi dan Prabowo itu sendiri. "Alhamdulillah kita memiliki tokoh-tokoh hebat," kata mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Dengan kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 berdasarkan hasil quick count, Fahri berharap seluruh elemen bangsa Indonesia bisa tenang dan berdamai dengan pilihannya. "Ini adalah hari yang penting, hari ketika kita mengasihi bangsa sendiri yang ingin menjadi superpower baru yang melindungi, memajukan, mencerdaskan, dan ikut serta dalam perdamaian dunia,” ucapnya.

Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat raihan suara Pilpres 2024 yang dilakukan empat lembaga survei, semuanya menunjukan pasangan Prabowo-Gibran menang dengan raihan suara 57 persen lebih. Jika hasil itu sejalan dengan penghitungan resmi KPU, maka Prabowo-Gibran memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran dan ditetapkan sebagai presiden-wakil presiden RI 2024-2029.

Empat lembaga survei yang dimaksud adalah Charta Politika, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, dan Lembaga Survei Kedai Kopi. Quick count yang dilakukan empat lembaga tersebut sudah menggunakan data masuk di atas 98 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement