Ahad 18 Feb 2024 12:06 WIB

Data Quick Count Cyrus Network dan CSIS Masuk 100 Persen, Berikut Hasilnya

Prabowo-Gibran 58,25 persen, Anies-Muhaimin 24,91 persen, Ganjar-Mahfud 16,84 persen.

Paslon capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memanjatkan doa di hadapan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) malam WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Paslon capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memanjatkan doa di hadapan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diadakan Cyrus Network dan CSIS menggunakan data 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) dengan sampel masuk 100 persen.

"Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran unggul 58,25 persen, diikuti Anies-Muhaimin 24,91 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,84 persen," kata CEO Cyrus Network, Eko Prasetyo Galan T di Jakarta, Ahad (18/2/2024).

Untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sampel data pada Sabtu (17/2/2024) sekitar pukul 19.20 WIB, sampel masuk juga 100 persen. Hasilnya sebagai berikut:

PKB 10,87 persen

Gerindra 13,91 persen

PDIP 16,46 persen

Golkar 15,14 persen

Nasdem 9,15 persen

Partai Buruh 0,73 persen

Gelora 0,82 pereem

PKS 8,63 persen

PKN 0,23 persen

Hanura 0,84 persen

Garuda 0,27 persen

PAN 6,99 persen

PBB 0,37 persen

Demokrat 7,53 persen

PSI 2,67 persen

Perindo 1,39 persen

PPP 3,54 persen

Partai Ummat 0,46 persen

Pada Pilpres 2019, perbedaan hasil Cyrus Network dan CSIS, dengan hasil resmi real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya sekitar 0,12 persen. Angka selisih tersebut merupakan yang paling mendekati hasil resmi penghitungan KPU. 

Eko Prasetyo pun masih meyakini, hasil hitung cepat Pilpres dan Pileg 2024 akan akurat, karena secara metodologi sudah teruji. "Akurasi bisa didapat dari disiplin metodologi yang ketat, dan pengelolaan yang profesional," ujar Eko.  

Meski hasil akhir tetap menunggu putusan resmi KPU, menurut Eko, hitung cepat sudah bisa jadi rujukan awal mengetahui pemenang pemilu. "Quick count adalah keajaiban dari aplikasi ilmu statistik, ini adalah salah satu tools dalam mengawal demokrasi," ujar Eko.

Menurut Eko, publik tidak perlu meragukan Cyrus Network dan CSIS atau lembaga survei lain yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). "Dalam kontestasi yang panas dan seketat apa pun kami tetap menjaga integritas untuk tetap memelihara kepercayaan publik," ucap Eko.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement