Rabu 21 Feb 2024 10:27 WIB

Sekjen Gerindra Isyaratkan Ada Partai Lawan Ikut Gabung Koalisi

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sebut ada partai lawan yang berencana masuk koalisi.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sebut ada partai lawan yang berencana masuk koalisi.
Foto: Republika/Febryan A
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sebut ada partai lawan yang berencana masuk koalisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi pihaknya dengan pimpinan partai-partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, berjalan baik. Komunikasi dilakukan untuk mengajak partai-partai lawan bergabung menjadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.

"Komunikasi awal kami dengan semua partai politik yang tadinya berbeda pilihan dalam pilpres sepertinya bukan sesuatu yang bertepuk sebelah tangan," kata Muzani kepada wartawan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Selasa (20/2/2024) malam.

Baca Juga

Muzani menyebut, komunikasi dilakukan karena Prabowo ingin membangun Indonesia bersama seluruh kekuatan. Karena itu, komunikasi awal juga dilakukan dengan pihak PDIP, partai pengusung Ganjar-Mahfud.

Dia menjelaskan, komunikasi awal pimpinan Partai Gerindra dengan pimpinan partai pengusung 01 dan 03 berjalan baik karena semua punya pemahaman sama skal masa depan Indonesia dan pemerintahan. Karena itu, komunikasi yang produktif langsung terjalin setelah hasil hitung cepat menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.

"Kami merasa bahwa insya Allah ajakan kami untuk bersama-sama membangun indonesia kedepan dibawah pemerintah Prabowo-Gibran sepertinya bukan bertepuk sebelah tangan," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Dalam kesempatan sebelumnya, Muzani menyebut bahwa pihaknya akan merangkul sebanyak-banyaknya partai politik untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sehingga menjadi mayoritas di DPR RI. Kekuatan mayoritas di parlemen diperlukan untuk memastikan pemerintahan Prabowo berjalan mulus.

"Lebih banyak (partai yang menjadi pendukung Prabowo-Gibran), lebih baik supaya pemerintahan ini kuat, bisa didukung oleh kekuatan mayoritas parlemen," kata Muzani di Kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan data masuk 95,43 persen, koalisi partai politik pengusung Prabowo-Gibran atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang masuk parlemen adalah Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat. Keempat partai tersebut total mendapatkan 42,85 persen suara dalam Pileg DPR RI. 

Adapun koalisi partai pendukung Anies-Muhaimin, yakni Nasdem, PKB, dan PKS, total mendapatkan 28,07 persen suara. Sementara itu, koalisi partai pendukung Ganjar-Mahfud, yakni PDIP dan PPP, mendapatkan 20,42 persen suara.

Jika hasil quick count itu sejalan dengan hasil penghitungan resmi KPU, maka kemungkinan total kursi yang didapatkan koalisi Prabowo di Senayan tak mencapai 50 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement