Ahad 03 Mar 2024 00:29 WIB

Tak Hanya PSI, Raihan Suara Partai Gelora Juga Alami Lonjakan di Sirekap KPU

Kenaikan suara PSI dan Gelora di Sirekap jauh lebih tinggi dibanding partai lain.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK) menginput data penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 ke dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK) menginput data penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 ke dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 'Ledakan' atau lonjakan raihan suara secara drastis tak hanya didapatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di laman publikasi hasil real count sementara KPU. Kenaikan raihan suara signifikan dalam waktu pendek juga dialami Partai Gelora.

Real count raihan suara Pileg DPR RI itu didasarkan atas data TPS yang diunggah ke aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU. Hasilnya dipublikasikan di laman laman web pemilu2024.kpu.go.id.

Baca Juga

Hasil real count terhadap data dari 530.776 TPS  per Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, menunjukkan PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Adapun Gelora meraih 762.283 suara atau 1,02 persen.

Lantas, hasil real count terhadap 541.260 TPS per Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Gelora tercatat telah mengumpulkan 1.094.299 suara atau 1,43 persen.

Dari data tersebut tampak bahwa PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara atau secara persentase bertambah 0,45 persen dalam enam hari terakhir. Sementara itu, Partai Gelora memperoleh tambahan 332.016 suara atau naik 0,41 persen.

Kenaikan raihan suara PSI dan Gelora jauh lebih tinggi dibanding partai-partai lain. PDIP sebagai partai peraih suara terbanyak, misalnya, tercatat 'hanya' bertambah 262.441 suara dalam enam hari terakhir. Sementara itu, partai-partai 'kecil' seperti Perindo, Hanura, PBB, dan Ummat mengalami penurunan suara dalam enam hari terakhir.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi heran melihat ledakan suara PSI hingga membuat persentase raihan suaranya lebih dari 3 persen. Sebab, hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan lembaganya menunjukkan bahwa raihan suara PSI hanya 2,81 persen.

Menurut Profesor Ilmu Politik UIN Jakarta itu, lonjakan suara PSI di Sirekap itu bukan hal yang normal. Pasalnya, data masuk sudah dari 64 persen dari total TPS. Dengan data masuk yang sudah besar, perubahan raihan suara seharusnya tak lagi signifikan.

"Sementara perolehan suara PSI 'meledak' hanya dlm beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini," kata Burhanuddin lewat akun X-nya yang telah terverifikasi, Sabtu.

photo
Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement