Kamis 07 Mar 2024 18:01 WIB

PSI Jadi Partai Terboros Ketiga untuk Kampanye Pemilu 2024, Berapa Dananya?

PKB hanya melaporkan penerimaan dan pengeluaran kampanye sekitar Rp 1 miliar.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep membagikan kaos kepada massa kampanye saat hadir dalam Kampanye Akbar PSI, di Kiara Arta Park, Kota Bandung, Jumat (26/1/2024). Dalam acara tersebut putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tampil menyapa ribuan massa PSI yang juga simpatisan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep membagikan kaos kepada massa kampanye saat hadir dalam Kampanye Akbar PSI, di Kiara Arta Park, Kota Bandung, Jumat (26/1/2024). Dalam acara tersebut putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tampil menyapa ribuan massa PSI yang juga simpatisan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam laporan dana kampanyenya kepada KPU RI tercatat menghabiskan Rp 80 miliar untuk membiayai semua kegiatan kampanye. Partai pimpinan anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, itu merupakan partai terboros ketiga di antara 18 partai politik peserta Pemilu 2024.

Berdasarkan data resmi KPU per 29 Februari 2024, total penerimaan dana kampanye PSI sebesar Rp 80.098.501.068. PSI menghabiskan Rp 80.096.534.876 untuk membiayai semua kegiatan kampanye selama 75 hari.

Baca Juga

Besarnya biaya kampanye PSI itu kemungkinan besar tak berbanding lurus dengan raihan suara mereka dalam Pileg DPR RI 2024. Hasil hitung cepat lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, partai berlogo bunga mawar itu hanya meraih 2,65 persen suara secara nasional.

PSI kemungkinan besar tak lolos ke parlemen, karena raihan suaranya belum mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Partai peraih suara tertinggi versi hitung cepat adalah PDIP yang mendulang 16,68 persen suara nasional. Raihan suara partai berlogo banteng moncong putih itu berbanding lurus dengan dana yang mereka habiskan untuk kampanye.

PDIP tercatat sebagai partai terboros pertama. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menerima dana kampanye sebesar Rp 173.397.897.536. PDIP menghabiskan Rp 173.221.200.996 untuk kampanye atau promosi kepada pemilih.

Partai terboros kedua adalah Partai Gerindra. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu melaporkan menerima dana kampanye sebesar Rp 92.842.469.477. Adapun pengeluaran dana kampanye Gerindra sebesar Rp 92.839.827.846. Gerindra merupakan partai peraih suara terbanyak ketiga versi hitung cepat, yakni 13,43 persen.

Laporan dana kampanye partai politik itu termaktub dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluar Dana Kampanye (LPPDK) yang diserahkan kepada KPU RI. Setiap partai politik juga menyerahkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) dan Laporan Pemberi Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan, LPPDK, LADK, dan LPSDK masing-masing partai politik itu akan diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP). Pihaknya menunjuk KAP berbeda untuk 18 partai politik peserta Pemilu 2024 itu.

"KAP yang ditunjuk oleh KPU akan melakukan audit atas laporan yang diterima paling lama 30 hari terhitung sejak KAP menerima Laporan Dana Kampanye dari peserta Pemilu 2024," kata Idham lewat siaran pers resmi KPU RI, Kamis (7/3/2024).

Berikut rincian penerimaan dan pengeluaran dana kampanye 18 partai politik peserta Pemilu 2024, yang diurutkan dari yang paling boros:

1. PDIP. Penerimaan Rp 173.397.897.536. Pengeluaran Rp 173.221.200.996.

2. Partai Gerindra. Penerimaan Rp 92.842.469.477. Pengeluaran Rp 92.839.827.846.

3. PSI. Penerimaan Rp 80.098.501.068. Pengeluaran Rp 80.096.534.876.

4. Partai Demokrat. Penerimaan Rp 73.431.679.034. Pengeluaran 72.273.700.282

5. Partai Golkar. Penerimaan Rp 45.236.060.400. Pengeluaran Rp 45.219.158.648.

6. PBB. Penerimaan Rp 27.761.541.659. Pengeluaran Rp 27.760.541.659.

7. PAN. Penerimaan Rp 29.898.500.000. Pengeluaran Rp 25.618.525.000.

8. Partai Perindo. Penerimaan Rp 20.933.822.550. Pengeluaran Rp 20.643.301.550.

9. PPP. Penerimaan Rp 20.127.038.739. Pengeluaran Rp 20.013.294.563.

10. PKS. Penerimaan Rp 16.712.497.087. Pengeluaran Rp 16.703.608.199.

11. Partai Buruh. Penerimaan Rp 10.155.662.532. Pengeluaran Rp 10.147.142.349.

12. Partai Nasdem. Penerimaan Rp 9.321.964.628. Pengeluaran Rp 9.165.517.417.

13. Partai Gelora. Penerimaan Rp 6.808.503.797. Pengeluaran Rp 6.803.612.500.

14. Partai Garuda. Penerimaan Rp 5.500.000.000. Pengeluaran Rp 5.497.684.

15. Partai Hanura. Penerimaan Rp 5.032.488.869. Pengeluaran Rp 5.022.556.573.

16. PKN. Penerimaan Rp 1.510.041.200. Pengeluaran Rp 1.500.041.200.

17. PKB. Penerimaan Rp 1.005.504.817. Pengeluaran Rp 800.505.963.

18. Partai Ummat. Penerimaan Rp 480.725.618. Pengeluaran Rp 479.699.300.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement