Kamis 14 Mar 2024 16:54 WIB

Pengamat: Prabowo Setia di Jalur Demokrasi dan Konstitusi

Prabowo dinilai gigih mengikuti prosedur demokrasi.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua kiri) bersiap meninggalkan kediamannya usai melakukan pertemuan dengan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua kiri) bersiap meninggalkan kediamannya usai melakukan pertemuan dengan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di Jakarta, Jumat (23/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengapresiasi perjuangan politik yang panjang seorang Prabowo Subianto. 

Menurut Igor, perjuangan dan kegigihan Prabowo dalam memelihara demokrasi di Indonesia patut diacungi jempol. Sebab, Igor menyematkan gelar kepada Prabowo sebagai ‘Man of The Moment’ sebagai pejuang demokrasi di Indonesia. 

Baca Juga

Man of the moment itu artinya Prabowo itu punya track record tetap setia di jalur demokrasi konstitusional lewat pemilu, kalau ada ketakutan misalnya pemerintahan Prabowo akan kembali ke sistem otoriter dan lain sebagainya itu tidak benar,” ujar Igor dikutip Kamis (14/3/2024).

Dikatakan Igor, Prabowo merupakan pejuang demokrasi dengan menggunakan jalur politik yang sah dan konstitusional dalam mewujudkan idealismenya. Di antaranya mendirikan Partai Gerindra yang saat ini menjadi salah satu partai besar di Indonesia. 

“Prabowo itu demokratis, beliau mendirikan partai Gerindra dan sukses menjadi partai besar, meskipun pernah oposisi tapi itu tetap dalam koridor demokrasi, Pak Prabowo ini pernah menjadi oposisi jadi dia paham betul bagaimana mendengarkan kritik, menerima saran justru tidak otoriter karena dia pernah oposisi,” paparnya.

Kok orang mencibir apa yang sudah dilakukan oleh Pak Prabowo, rekam jejaknya bagus kok, dia tidak pernah kudeta kok, dia komit terhadap pemilu dan demokrasi,” tambahnya.

Lanjut Igor, perjuangan politik Prabowo meskipun melelahkan tapi membuahkan hasil di Pilpres 2024 yang sukses dipilih oleh rakyat dengan suara yang signifikan, menang sekali putaran atau dengan kemenangan yang meyakinkan.

“Disebut man of the moment yang dipilih sekarang dia menjadi capres dipilih oleh rakyat lewat pemilu yang demokratis bukan ditunjuk. Itu sebabnya Prabowo itu disebut sebagai man of the moment,” ucapnya.

Igor menjelaskan, jika masyarakat Indonesia pada 10 tahun yang lalu mayoritas menginginkan pemimpin yang merakyat dan populis jatuh kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada tahun 2024 ini, Igor mengatakan masyarakat kebanyakan memilih pemimpin yang tegas dan itu ada pada diri Prabowo Subianto.

“Kalau sekarang Gen Z, milenial itu pengennya capres itu yang tegas, berdaulat, memegang kontrol penuh atas partai politik, pokoknya yang tegas lah yang bisa mewujudkan Indonesia keberlanjutan dari Pak Jokowi itu akan jauh lebih sempurna,” ucapnya.

“Nah itu sebabnya dia man of the moment, dan Pak Prabowo juga adalah man on the right place dan man of the right time, jadi dia di 2024 ini adalah capres yang paling sesuai dengan waktunya itu yang disebut man of the moment di waktu yang tepat,” imbuhnya.

Lanjut Igor, Prabowo merupakan tokoh yang tepat atau teladan bagi demokrasi di Indonesia, yang mau menerima kekalahan dan tetap mau berjuang di jalur politik yang konstitusional. 

Kekalahan Prabowo pada pilpres sebelumnya juga perlu menjadi contoh oleh anak bangsa lainnya, jika sudah kalah tidak lantas tidak mau mengaku kalah, akui kekalahan dan ikut lagi dalam kontestasi berikutnya.

“Prabowo juga the right man on the right place for democracy. Jadi, dia adalah orang yang tepat untuk demokrasi sebenarnya dia adalah contoh teladan yang baik bagi kehidupan demokrasi Indonesia yang ideal, tentu saja masih ada kekurangan dari sektor pemilu tetapi dia konsisten, dia ikut pemilu dia betul-betul mau dan menang,” urainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement