Kamis 21 Mar 2024 17:34 WIB

Pengamat Apresiasi Surya Paloh Sambut Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Surya Paloh ucapkan selamat ke Prabowo-Gibran.

Sejumlah relawan menghadiri syukuran relawan Prabowo-Gibran di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah relawan menghadiri syukuran relawan Prabowo-Gibran di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang secara terbuka mengucapkan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pasca pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurutnya, sikap Surya Paloh itu sebagai contoh baik bagi elite parpol maupun capres-cawapres yang kalah agar legowo menerima kekalahan. Sebab kontestasi Pilpres 2024 dianggap sudah selesai secara aman, damai dan demokratis.

Baca Juga

“Itu sesuatu yang positif ya, sesuatu yang bagus, Nasdem berjiwa besar menerima kekalahan dan menerima kemenangan, artinya proses tahapan pemilu sudah usai, presiden sudah ditetapkan dan Nasdem sudah mengakui kemenangan Prabowo dan mengakui kekalahan,” ujar Ujang, Kamis (21/3/2024).

“Artinya proses demokrasi kita berjalan dengan normal dengan baik dengan bagus walaupun banyak catatan di sana-sini, walaupun masih ada kekurangan di sana-sini dalam proses demokrasi,” imbuhnya.

Dikatakan Ujang, apa yang disampaikan Surya Paloh sebagai bentuk komitmen terhadap demokrasi dan sebagai bagian dari menjaga persatuan dan kesatuan bangsa setelah bersaing secara ketat.

“Kita patut berbangga, patut bahagia kepada Pak Surya Paloh dan Nasdem yang berjiwa besar untuk menerima pemilu lalu mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai bagian dari pada menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya.

Lanjut Ujang, Surya Paloh sudah menampilkan jiwa nasionalismenya dengan tidak ngotot Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang harus menang ditunjukkan dengan sikap menerima kekalahan dan legowo mengakui kemenangan lawan.

“Di situ sebenarnya jiwa nasionalisme Pak Surya Paloh muncul, jiwa nasionalisme Pak Surya Paloh hadir untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena pada prinsipnya setelah kontestasi itu kalah menang biasa, yang menang beruntung yang kalah memang belum ditakdirkan Tuhan untuk menang kan begitu,” ucapnya.

Ujang juga berharap para ketum partai lain mau melakukan hal yang sama seperti Surya Paloh untuk melengkapi jalannya Pilpres 2024 yang lancar, aman, dan damai meskipun ada dinamika di lapangan.

“Jadi apa yang dilakukan Nasdem, Pak Surya Paloh adalah sebuah sikap yang gentle dalam konteks menghadapi Pemilu 2024 ini dan kita bersyukur pemilu berjalan aman damai, bersyukur telah mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran dan jiwa besar itulah ditunggu juga pada ketum-ketum dan elite partai lain untuk siap kalah dan siap menang,” tegasnya.

Sementara terkait perbedaan sikap capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Nasdem, namun masih belum menerima kekalahan dan mengajukan protes ke Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan hak konstitusi warga negara.

Ujang menyampaikan soal adanya kecurangan atau tidak biarkan MK yang memutuskan dengan bukti-bukti yang diserahkan oleh pihak yang kalah.

“Soal Anies dan Imin mau mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi itu hak konstitusional karena sesuatu yang berbeda karena dalam konteks mengajukan gugatan itu normal saja, sesuatu yang biasa saja itu hal yang demokratis,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement