Kamis 21 Mar 2024 17:36 WIB

Kesuksesan Pemilu Jadi Sentimen Positif Investasi 2024

Pemilu lancar memperkuat keyakinan pasar dan investor untuk kembali berinvestasi.

Seorang WNI memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 di World Trade Center, Kuala Lumpur, Ahad (10/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini
Seorang WNI memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 di World Trade Center, Kuala Lumpur, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memprediksi akan ada banyak sentimen positif yang mengiringi kinerja pasar investasi sepanjang 2024.

Direktur Utama Bahana TCW Danica Adhitama menganalisis, sentimen positif tersebut timbul karena adanya potensi penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed). Juga kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Juga

"Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung dengan lancar dan aman hingga proses pengumuman hasil Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 20 Maret 2024 lalu, diperkirakan juga akan semakin memperkuat keyakinan pasar dan investor untuk kembali berinvestasi," kata Danica dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Dia menjelaskan, di tengah gencarnya literasi keuangan, kini masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menyimpan dana. Selain menabung di deposito, kini berinvestasi pun mulai diminati masyarakat.

Reksa dana menjadi salah satu dari sebagian banyak instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan bagi masyarakat, khususnya masyarakat dengan profil investasi konservatif atau pemula.

Meskipun seringkali dianggap serupa dengan deposito, tapi reksa dana sendiri memiliki lima tipe produk dengan kelebihannya masing-masing. Tiap produk juga menawarkan bermacam keuntungan yang dapat disesuaikan dengan tujuan investasi.

Minat investasi di Indonesia dinilai cukup tinggi. Hal itu merujuk pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyebutkan hingga akhir tahun lalu, jumlah investor reksa dana sepanjang 2023 sebesar 11,41 juta investor atau tumbuh 18,87 persen year-to-date.

Sedangkan jumlah investor pasar modal secara keseluruhan mencapai 12,16 juta pada tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingkat literasi keuangan yang diikuti oleh peningkatan layanan keuangan telah berada di jalur yang tepat.

Sentimen positif dari domestik ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk kembali melirik berbagai produk reksa dana yang berbasis obligasi sebagai alternatif investasi unggulan di 2024. Selain itu, reksa dana yang berinvestasi ke aset seperti pasar uang juga menarik, karena tingkat yield akan relatif lebih stabil dan cocok bagi investor dengan profil konservatif hingga moderat.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement