Sabtu 23 Mar 2024 11:19 WIB

Pengamat Sebut Anies akan Ditinggalkan Partai Pengusung dan Berjuang Sendiri

Ujang menyebut parpol pengusung sudah mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan Anies

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Capres 01 Anies Baswedan saat menghadiri acara buka bersama di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres 01 Anies Baswedan saat menghadiri acara buka bersama di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai pascapenetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), partai politik terutama di barisan capres-cawapres yang kalah akan bergerak menyelamatkan nasib masing-masing. Menurut Ujang, partai Koalisi Perubahan yakni Nasdem, PKB dan PKS, cepat atau lambat akan meninggalkan Anies Baswedan. 

"Anies berjuang sendiri. Nasdem dan partai lain akan menatap masa depan masing-masing. Karena parpol punya kepentingan masing," kata Ujang, Sabtu (23/3/2024).

Baca Juga

Ujang melihat ketika Nasdem, PKS, dan PKB memutuskan mendukung Anies sebagai calon presiden, tidak berdasarkan fanatisme. Parpol tersebut kata dia juga melihat peluang mendapatkan efek ekor jas dari Anies yang sebelum pencapresan, memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Sekarang usai mendukung Anies menjadi capres, apapun hasilnya, partai Koalisi Perubahan sudah mendapatkan kue efek ekor jas. Di mana suara Nasdem, PKB, dan PKS cukup baik di Pemilu Legislatif. Bahkan PKB dan PKS mengalami kenaikan suara dan perolehan kursi DPR RI dibandingkan Pemilu 2019 lalu.

"Partai-partai ini sudah berhasil memanfaatkan nama Anies untuk meraih simpati masyarakat sehingga hasilnya cukup baik di Pileg," ujar Ujang. 

Selain sudah aman di DPR RI, Ujang melihat parpol pendukung Anies akan mulai melihat peluang masuk ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apalagi PKB dan Nasdem sampai saat ini masih berstatus partai pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. 

PKS walau berada di luar pemerintah, namun mereka memiliki peluang yang cukup besar lantaran punya kedekatan emosional dengan Prabowo. Di mana pada Pemilu 2014 dan 2019, PKS loyal dan setia mendukung pencapresan Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement