Ahad 24 Mar 2024 06:34 WIB

Gerindra Klaim Semua Parpol Kini Sedang Jajaki Komunikasi

Setelah bertemu Nasdem, rencananya Prabowo akan bertemu PPP.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Wakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo Gibran, Habiburokhman meminta setiap pasangan Calon nomor urut 1, Anies Muhaimin mengedepankan etika dan menghormati netralitas TNI dalam Pemilu 2024.
Foto: dok istimewa
Wakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo Gibran, Habiburokhman meminta setiap pasangan Calon nomor urut 1, Anies Muhaimin mengedepankan etika dan menghormati netralitas TNI dalam Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengeklaim partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju mulai intens berkomunikasi dengan pihaknya. Khususnya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Sebetulnya sih terus terang, hampir semua partai politik kita ada komunikasi yang sangat baik dan semakin intens saat ini, hampir semua," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Kendati demikian, ia belum mau mengungkap partai politik mana saja yang sudah menjalin komunikasi. Satu yang sudah dipastikan berkomunikasi adalah Partai Nasdem, di mana Prabowo sudah menemui Surya Paloh.

Prabowo juga direncanakan bertemu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang notabene pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, ia belum dapat memastikan waktu dan tempat pertemuan tersebut.

"Saya kan nggak mau mendahului, yang jelas komitmen kita, apapun bentuk misalnya kontestasi politik yang sudah dan sedang berlangsung ya kita nggak mau timbul kegaduhan," ujar Habiburokhman.

Di samping itu, ia juga menghormati pihak-pihak yang mengajukan gugatan hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Termasuk kelompok yang menyebut kontestasi tahun ini belumlah selesai.

"Sekarang misalnya ada yang memilih ke MK, tapi tetap saja semangatnya mungkin hanya mengungkapkan hal-hal yang mereka anggap kasus-kasus yang harus diungkap, dicari kebenarannya seperti apa," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement