Jumat 05 Apr 2024 16:45 WIB

Airlangga Pasang Badan Soal Jokowi Sering Kunjungi Jawa Tengah

Muhadjir menilai tak masuk akal Jokowi dituding menyalahgunakan bansos.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) mengikuti sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024). MK memanggil empat Menteri kabinet Jokowi-Maruf dalam sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yakni Menko PMK, Menko Perekonomian, Menkeu dan Mensos.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) mengikuti sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024). MK memanggil empat Menteri kabinet Jokowi-Maruf dalam sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yakni Menko PMK, Menko Perekonomian, Menkeu dan Mensos.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pasang badan ketika aksi bosnya, Presiden Jokowi kerap kunjungan ke daerah, terutama Jawa Tengah, dipertanyakan dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/5/2024).

Airlangga yang dihadirkan sebagai pemberi keterangan dalam sidang tersebut menyatakan, dirinya ingin menyampaikan penegasan ihwal kunjungan kerja Jokowi itu, meski Menko PMK Muhadjir sudah memberikan penjelasan. Airlangga menyebut, Jokowi memang kerap turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan program pemerintah.

Baca Juga

"Beberapa program yang di bawah koordinasi perekonomian seperti KUR, Kartu Prakerja, kemudian pada saat penanganan Covid itu bantuan kepada kaki lima, nelayan, itu Bapak Presiden turun langsung di lapangan dan beberapa tempat saya mendampingi beliau," kata Airlangga, Jumat.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir menyebut Jokowi memang biasa melakukan kunjungan kerja ke daerah untuk memastikan program kerjanya terlaksana. Apalagi di tahun-tahun akhir kepemimpinannya, Jokowi disebut semakin sering turun untuk memastikan tidak ada proyek yang mangkrak.

"Kalau ada daerah kok sering dikunjungi oleh Presiden, kemungkinan besar di situ banyak proyek malahan, proyek strategis nasional yang diberikan ke daerah itu," kata Muhadjir dalam kesempatan sama.

Dia menyebut, Jokowi biasanya dalam sehari mengunjungi 10 lokasi. Andaikata Jokowi mengunjungi total 100 titik, maksimal dia bisa menyalurkan bansos PKH kepada 800 ribu orang. 

Padahal, ada 20 juta orang penerima PKH di Indonesia. Karena itu, Muhadjir menilai tak masuk akal atas tudingan yang menyebut Jokowi menyalahgunakan bansos untuk kepentingan pemenangan Prabowo-Gibran. "Masa 800 ribu (penyaluran bansos), beliau bisa mempengaruhi seluruh Indonesia," kata Muhadjir.

Sebelumnya, Hakim Konstitusi Saldi Isra bertanya kepada Airlangga, Muhadjir, dan dua menteri lainnya yang hadir dalam persidangan soal mengapa Jokowi kerap kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Saldi mengatakan, dirinya menanyakan hal itu karena penggugat, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, mendalilkan bahwa Jokowi kerap keliling Jawa Tengah untuk bagi-bagi bansos demi memenangkan Prabowo-Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement