REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menanggapi isu dirinya turut masuk bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Syaikhu tak menunjukkan ambisi untuk maju di kontestasi Pilkada dan menganggap banyak kader yang lebih berpotensi.
“Saya yakin di DKI ada kader-kader yang nanti kita akan usulkan yang mungkin kompetensinya lebih bagus dari saya,” kata Syaikhu, Selasa (30/4/2024).
Alih-alih maju nyagub, Syaikhu mengungkapkan dirinya lebih berkepentingan untuk menjadi komandan pemenangan Pilkada serentak. Syaikhu meyakini dirinya mampu bekerja totalitas untuk bisa memenangkan di seluruh Pilkada dengan menjadi komandan pemenangan.
“Karena kalau kita saling masuk dalam satu proses Pilkada tentu enggak bisa bergerak untuk kemenangan yang lainnya,” tutur dia.
Syaikhu mengatakan, PKS memang belum memutuskan akan mengusung siapa untuk dijagokan dalam Pilgub Jakarta. Hingga saat ini dia menyebut masih bergulir usulan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) mengenai sosok-sosok calon gubernur yang bakal diusung partai berbasis Islam tersebut.
“Masih usulan dari DPW-nya belum masuk, nah itu yang saya minta untuk dalami siapa kira-kira kandidat yang paling cocok untuk di DKI,” ujar eks wakil wali Kota Bekasi periode 2013-2018 tersebut.
Sebelumnya diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Habib Aboe Alhabsyi mengungkapkan nama-nama yang bakal diusung dalam Pilkada Jakarta 2024. Diantara nama baru yang diungkap adalah Ahmad Syaikhu yang tak lain adalah Presiden PKS.
“Ada beberapa nama, ada Sohibul Iman, ada Pak Syaikhu, ada Pak Mardani bisa,” kata Aboe kepada wartawan di sela-sela acara halalbihalal di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
Diketahui, saat ini Ahmad Syaikhu berposisi sebagai Presiden PKS yang menjabat sejak 2020. Lalu Mohamad Sohibul Iman ialah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS sekaligus eks Presiden PKS periode 2015-2020. Adapun, Mardani Ali Sera adalah Ketua DPP PKS.
Sementara itu, nama Anies Baswedan disinyalir tidak akan diusung kembali oleh PKS dalam Pilkada Jakarta 2024. Menurut Aboe, Anies sudah menjadi tokoh nasional, yang tentu sudah tidak relevan lagi untuk 'turun' di tingkat daerah.
Lebih lanjut soal kesiapan Pilkada, Aboe menuturkan, PKS terbuka pada partai politik manapun untuk berkoalisi dalam Pilkada Jakarta 2024, terutama partai Koalisi Perubahan (Nasdem dan PKB). Dia menyebut pihaknya akan merangkul, seiring dengan banyaknya kursi yang diperoleh pada Pileg tahun ini.
“Karena kita nomor satu, paling tinggi, di anggota DPRD (Jakarta), kita akan berusaha merangkul, tetapi kalau mereka sudah ada calon kan enggak mungkin. Misalkan Golkar sudah mencalonkan si A, PDIP mencalonkan si B, ya paling tidak kita dengan koalisi Nasdem dan PKB sudah cukup,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
