Sabtu 04 May 2024 06:15 WIB

'Pemerintahan Baru Berpeluang Buat Ekspor RI Semester II Bullish'

Selain masa transisi panjang, hubungan dagang dengan China jadi pendorongnya.

Petugas keamanan berbicara dengan sopir saat memantau aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas keamanan berbicara dengan sopir saat memantau aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa pemerintahan baru berpeluang membuat tren ekspor Indonesia pada semester II bullish (meningkat).

"Kalau sudah bicara pada saat pemerintahan baru, itu peluangnya pasti bullish," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Indonesia Juan Permata Adoe di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

Juan mengatakan, peluang tersebut terjadi karena masa transisi pemerintahan saat ini hingga pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada Oktober memungkinkan persiapan yang matang.

"Transisi dari sekarang sampai dengan Oktober 2024, pasti persiapannya matang. Segala kegiatan pasti akan dijalankan," kata dia.

Faktor kedua yang berpeluang membuat tren ekspor Indonesia di semester II adalah hubungan Indonesia dengan China akan tumbuh, sehingga artinya investasi tumbuh. Kemudian kejadian-kejadian di Eropa saat ini diharapkan tidak berdampak kepada Asia. Lalu, volume yang ditransaksikan di mana jika melihat angka maka yang terbesar berada di Asia.

"Jadi budaya kerjanya masih tetap sama, hubungan dengan China, Jepang, kemudian dengan ASEAN. Dan kita masih punya keunggulan di beberapa komoditas yakni CPO dan turunannya serta hasil-hasil tambang masih sangat besar, terus akan dilanjutkan Investasinya. Hal-hal inilah yang membuat peluang bagi kita untuk masuk di mana pada semester 2 pertumbuhannya akan naik," kata Juan.

KPU menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon terpilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 504 Tahun 2024.

Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar pada 38 provinsi di Indonesia. Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan pada Rabu, 24 April 2024.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement