Senin 06 May 2024 21:05 WIB

Anies Dinilai Berpeluang Besar Menang Jika Maju di Pilgub DKI

Belum ada kandidat cagub yang dinilai memiliki elektabilitas mendekati Anies.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Capres Anies Baswedan saat diwawancarai di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Capres Anies Baswedan saat diwawancarai di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, Anies Baswedan berpeluang besar menang apabila maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Menurutnya, Anies memiliki elektabilitas dan tingkat kepuasan yang tinggi.

Pangi menjelaskan, berdasarkan sejumlah hasil survei, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies sudah di atas 50 persen. Selain itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017–2022 melewati angka 70 persen.

Baca Juga

"Pilkada memang tidak semudah yang kita lihat karena ada banyak variabel. Akan tetapi, peluang dan kemungkinan Anies menang kembali di DKI Jakarta lebih besar dibanding (kandidat) lain," kata Pangi ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Senin (6/5/2024).

Menurut dia, saat ini belum ada kandidat cagub yang punya elektabilitas mendekati Anies. Karena itu, dia menilai, belum ada lawan tanding yang sebanding dengan capres Pilpres 2024 itu. "Jadi, saya pikir kalau Anies maju tentu belum ada nampaknya lawan tanding yang sebanding untuk melawan Anies," ujarnya.

Bahkan, kata dia, partai politik bisa jadi bukan menyiapkan kadernya untuk menjadi lawan tanding Anies, tapi malah menyodorkan kadernya untuk menjadi cawagub pendamping Anies. Pasalnya, partai politik menyadari sulit menandingi elektabilitas Anies yang sudah di atas angka 50 persen.

"Bahkan mungkin ketika Anies maju menjadi calon gubernur tentu akan banyak yang ingin menjadi pendamping Anis. Mungkin partai-partai lain bukan mencarikan lawan tanding yang sebanding untuk melawan Anis, tapi banyak yang berebut menjadi wakilnya Anies," ujarnya.

Oleh sebab itu, Pangi tak terkejut ketika mengetahui Partai Nasdem membuka kemungkinan mengusung Anies di Pilgub DKI 2024. Di sisi lain, kata dia, Anies juga membutuhkan jabatan gubernur agar tetap eksis di perpolitikan Indonesia usai kalah dalam Pilpres 2024.

"Kalau Anies tidak ingin lampunya padam, tentu Anis harus punya panggung. Supaya lampu Anies tidak redup, ya minimal jadi gubernur," ujar pria peraih gelar master ilmu politik dari Universitas Indonesia itu.

Sebelumnya, Partai Nasdem memungkinkan untuk memajukan duet Anies Baswedan-Ahmad Sahroni dalam Pilgub DKI Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jakarta Wibi Andrino. 

"Itu (duet Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai," kata Wibi kepada wartawan, dikutip Jumat (3/5/2024). 

Dia menjelaskan, Anies tetap menjadi prioritas utama untuk diusung Partai Nasdem dalam Pilgub DKI Jakarta, sebagaimana yang telah diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebelumnya. Menurut Wibi, Anies memiliki kapabilitas untuk kembali memimpin Jakarta. 

"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta. Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat  Jakarta. Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan," kata Wibi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement