Kamis 09 May 2024 16:58 WIB

PDIP Terbuka Berkoalisi dengan Partai Lain di Pilkada Sleman

PDIP Sleman mengaku telah membentuk tim komunikasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Danang Maharsa resmi maju pada Pilkada Sleman 2024. Danang mengembalikan formulir pendaftaran calon kepala daerah ke Kantor DPC PDIP Sleman, Kamis (9/5/2024).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Danang Maharsa resmi maju pada Pilkada Sleman 2024. Danang mengembalikan formulir pendaftaran calon kepala daerah ke Kantor DPC PDIP Sleman, Kamis (9/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai melakukan penyaringan bakal calon kepala daerah Kabupaten Sleman pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDIP Sleman Kuswanto menegaskan PDIP terbuka berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada 2024 mendatang.

"Walaupun berhak mengusung bupati dan wakil bupati secara sendiri, tapi tidak menutup kemungkinan kami tetap akan membuka pintu berkoalisi dengan  partai lain," kata Kuswanto di Kantor DPC PDIP Sleman, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga

Kuswanto tak menampik bahwa PDIP telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai. Namun dirinya enggan merinci partai apa saja yang sudah diajak bicara terkait koalisi.

"Semua mesra kalau kita, semua partai mesra dengan kami," ujarnya.

Kuswanto mengatakan partainya telah membentuk tim komunikasi yang anggotanya terdiri dari anggota fraksi di DPRD. Nantinya anggota tersebut akan menjalin komunikasi dengan pimpinan partai yang ada di DPRD.

"Tugas kami membentuk tim kemarin yang kami prioritaskan kepada teman-teman fraksi dan mungkin ada struktural di luar fraksi karena yang ketemu dengan ketua-ketua partai yang di DPRD, maka kami bentuk kebanyakan tim itu ada di anggota fraksi kami," ujarnya. 

Kuswanto membantah terkait wacana adanya pecah kongsi dengan koalisi pengusung Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa pada Pemilu 2020 lalu. Namun dirinya menilai perubahan peta koalisi sangat mungkin terjadi. 

"Bisa jadi berubah, bisa partai lain yang bisa masuk maka di depan kami sampaikan kami terbuka, partai manapun silakan kalau mau berkoalisi dengan kami," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement