Sabtu 25 Nov 2023 15:16 WIB

Ganjar: Pendidikan Kunci Perbaiki Kehidupan Keluarga

Ganjar berkomitmen menguatkan pendidikan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahim ke kediaman Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia Boediono, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahim ke kediaman Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia Boediono, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menekankan pendidikan merupakan solusi terbaik guna mendongkrak kualitas hidup keluarga yang kurang mampu. Ganjar meyakini pendidikan dapat mengubah taraf hidup seseorang. 

"Melalui pendidikan, kita dapat meningkatkan taraf hidup orang miskin, dan visi ini akan mendorong mereka untuk melepaskan diri dari kondisi sulit tersebut," kata Ganjar dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan pada Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Ganjar berkomitmen memastikan setiap keluarga miskin akan memiliki setidaknya satu sarjana jika terpilih sebagai pemimpin negara. Mantan gubernur Jawa Tengah ini meyakini peran negara harus dimulai sejak dini yaitu dalam kehidupan anak-anak. 

Lebih lanjut, Ganjar mendorong perlunya penyusunan kurikulum yang dapat mempersiapkan siswa untuk masuk dunia kerja. "Betapa pentingnya pendidikan sebagai faktor kunci dalam pembentukan karakter," ujar Ganjar. 

Selain fokus pada pendidikan, Ganjar berjanji memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Menurutnya, KKN merupakan penyakit dalam negara ini. Ganjar percaya hal ini dapat dicapai dengan penyempurnaan regulasi dan peningkatan kelembagaan.

"Oleh karena itu, tugas kita, baik bapak maupun ibu adalah untuk bersaing dengan sungguh-sungguh, dan dalam konteks ini, kami menggunakan istilah 'gaspol'," ujar Ganjar.

Ganjar menyatakan komitmennya untuk mendukung program Gaspol dengan meningkatkan alokasi anggaran mencegah terjadinya korupsi. Upayanya juga melibatkan penyederhanaan proses perpajakan.

"Kita S nya sikat KKN, karena ini yang menjadi penyakit di negeri ini. Dan Pol nya kita memoles birokrasi yang melayani, yang analitis, bukan sekadar administratif," ucap Ganjar. 

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan kegiatan Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama Calon Pemimpin Bangsa merupakan platform Muhammadiyah dan masyarakat untuk berdialog dengan calon presiden dan wakil presiden. Tujuannya agar masyarakat dapat menjadi warga negara yang cerdas, bertanggungjawab, dan memiliki moralitas tinggi. 

Haedar menekankan pentingnya agar masyarakat tidak sembarangan dalam memilih pemimpin. 

"Ruang diskusi tersebut tidak hanya menjadi wadah silaturahmi antara pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan masyarakat, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami arah kehidupan bangsa ke depan," ujar Haedar. 

Diketahui, program yang diberi judul "Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa," diinisiasi oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai upaya menguji respons masyarakat terhadap tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilihan umum 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement