Rabu 29 Nov 2023 00:06 WIB

Saat Kampanye, Anies Singgung Kegagalan Lepas Saham Perusahaan Bir

Capres Anies Baswedan menyinggung kegagalan melepas saham perusahaan bir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berfoto dengan pendukungnya. Capres Anies Baswedan menyinggung kegagalan melepas saham perusahaan bir.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berfoto dengan pendukungnya. Capres Anies Baswedan menyinggung kegagalan melepas saham perusahaan bir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengungkapkan semangat menjadi pemimpin tak sekedar di ranah eksekutif, tetapi juga perlu peran penting dari legislatif. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menyinggung ihwal upaya melepas saham milik Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir yang sulit karena tidak 'menguasai' kursi legislatif.

 

Baca Juga

"Perjuangan kita bukan hanya untuk eksekutif, tapi juga legislatif. Saya meyakini pengalaman di Jakarta kemarin ketika kita tidak memegang palu di DPRD, ada agenda-agenda penting yang tidak bisa dilaksanakan," kata Anies saat melakukan kampanye di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).

 

Anies mencontohkan perjuangan untuk melepaskan saham perusahaan bir milik Pemprov DKI Jakarta yang tidak diketuk palu di legislatif. Hal itu dinilai menjadi pelajaran baginya untuk selanjutnya maju dalam pemerintahan pusat.

 

"Contohnya DKI Jakarta punya saham di pabrik bir. Memang pemerintah perlu punya saham di pabrik bir? Enggak. Jadi harus diapain? Dijual, dilepas. Tapi untuk dilepas harus proses di DPRD. Karena palu partai enggak ada di partai pendukung, jadinya diberhentiin terus," kata Anies yang pada saat Pilgub DKI diusung Partai Gerindra, PAN, dan PKS.

 

"Insya Allah, pemilu besok partai pengusung bisa dapat suara besar sehingga kita bisa memenangkan DPR juga," ungkapnya. Dalam Pilpres 2024, Anies diketahui diusung oleh Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement