Rabu 29 Nov 2023 17:15 WIB

Kampanye di Bandung, Anies Bahas Masalah Pangan Hingga Lapangan Pekerjaan

Anies menghadiri acara kampanye bersama partai dan relawan di Bandung, Rabu.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menyampaikan orasi saat Kampanye Bersama Partai, Relawan dan Masyarakat di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menyampaikan orasi saat Kampanye Bersama Partai, Relawan dan Masyarakat di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan melakukan kampanye hari kedua di kawasan Bandung, Jawa Barat Rabu (29/11/2023). Anies membahas sejumlah isu di hadapan para kader, relawan, serta masyarakat, yang membahas visi perubahan, mulai masalah pangan hingga lapangan pekerjaan.

 

Baca Juga

Pantauan Republika.co.id, Anies menghadiri acara kampanye bersama partai dan relawan di Sudirman Grand Ballrrom, Bandung pada sekira pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Anies disambut dengan meriah oleh ribuan relawan yang mayoritas merupakan kader PKS, Partai Nasdem, dan PKB.

Anies menyampaikan berbagai isu atau masalah yang dianggap krusial. Di antaranya, mengenai masalah pangan, kebutuhan perumahan, dan lapangan pekerjaan.

"Kami sampaikan bahwa ada persoalan-persoalan mendasar, satu adalah kebutuhan pangan yang harganya tinggi, dan lebih dari 50 persen pengeluaran keluarga rata-rata di Indonesia itu untuk kebutuhan pangan," ujar Anies.

Dia mengajak, masyarakat untuk mendukungnya dalam melakukan perubahan terhadap masalah tingginya harga kebutuhan pangan. Masalah lainnya adalah tentang kredit pemilikan rumah (KPR) yang hingga saat ini masih sulit diperoleh oleh rakyat.

 

"Kedua, banyak sekali masyarakat yang pada saat ini membutuhkan rumah dan mereka membutuhkan akses untuk bisa KPR, tapi KPR kita itu KPR yang belum memfasilitasi semua. Mereka yang bekerja di sektor form mudah mendapatkan KPR, tapi mereka yang bekerja mandiri mereka yang informal nonformal itu kesulitan. Jadi kita ingin rencananya mau diubah," jelas Anies.

Kemudian, isu ketiga terkait lapangan pekerjaan. Anies mengungkapkan, hal itu kaitannya dengan kondisi investasi di Indonesia dan tingkat pengangguran.

 

"Jadi ketika investasi kita melonjak dari sekitar Rp 400 triliun di 2013, sekarang menjadi Rp 1.200 triliun di tahun 2022, angka itu lonjakannya tinggi, tapi penurunan pengangguran itu rendah karena banyak sektor yang terima investasi tidak terima tenaga kerja," kata Anies.

 

Eks gubernur DKI tersebut menjanjikan jika menjadi presiden ke-8 RI untuk memperbanyak investasi di Indonesia di sektor yang menyerap tenaga kerja. Di antaranya, sektor manufaktur dan sektor pertanian, termasuk di kawasan Jawa Barat.

"Maka itu kita mendorong apa yang disebut dengan reindustrialisasi, bukan sekedar hilirisasi tapi reindustrialisasi, membangun industri. Dan kita tahu, Bandung Raya ini yang menyerap tenaga kerja adalah pabrik-pabrik yang ada di sekitar sini, itu yang harus diperbanyak, itu rencana kita ke depan," ucap Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement