Ahad 03 Dec 2023 20:32 WIB

Bantah Klaim Anies, Pengamat: Semua Kelompok memungkinkan Punya Buzzer di Era Politik

Buzzer dinilai wajar dalam kerja politik era digital.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam konferensi pers usai menghadiri agenda Dialog Pers dan Capres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam konferensi pers usai menghadiri agenda Dialog Pers dan Capres dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengakuan calon presiden (capres) Anies Baswedan yang tidak pernah menggunakan jasa pendengung atau buzzer selama menjadi gubernur DKI Jakarta dan kontestasi politik diragukan sejumlah pihak. Sejumlah akun pendukung Anies di Twitter bahkan terlibat dalam perang udara di media sosial.

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan, secara teknis buzzer memungkinkan dimiliki oleh semua kelompok. Meskipun dalam kerja propaganda bisa berbeda fungsi, satu sisi untuk lakukan propaganda murni, satu sisi lain untuk kontra propaganda lawan.

Baca Juga

“Bisa saja Anies gunakan buzzer untuk hadapi serangan lawan. Dan memungkinkan Anies tidak terlibat langsung, hal ini bisa dilihat bagaimana ketika Anies menjadi pemenang,” kata Dedi, Ahad (3/12/2023).

Menurutnya, buzzer dalam kerja politik era digital ini wajar, tetapi akan merusak iklim demokrasi jika buzzer lebih dominan hanya untuk memanipulasi reputasi kandidat. “Buzzer diperlukan agar informasi terpilah, mana kandidat yang memang miliki kapasitas, mana yang tidak,” ujarnya.

Pengakuan Anies juga mulai diragukan warganet. Salah satu akun yang meragukan Anies tidak punya buzzer adalah @nazreashe. Akun ini mengunggah komentar: Anis tuh kayaknya beneran punya stok buzzer gede banget deh, tiap kali liat komennya di sosmed, kayak konser buzzer. Akun @nazreashe menyertakan tanda pagar (tagar) #MulutManisAnies.

Warganet dengan akun @oracion6 menilai pengakuan Anies tak punya buzzer hanya akal-akalan saja. "Bukan buzzer tapi staf khusus media sosial. Lu kayak ga tau omongannya gimana," tulis dia.

"Heran deh sama buzzer Anies masih membela orang yang buktinya saja sudah ada #mulutmanisanies," tulis akun @anujxmama.

Berdasarkan penelusuran, terdapat puluhan akun twitter yang selama ini paling aktif melakukan pembelaan dan menyuarakan dukungan terhadap Anies-Muhaimin. Bahkan akun-akun ini sering melakukan serangan terhadap lawan politik Anies.

Di antaranya username tweet: tijabar, BangPino, ekowboy2, UmarSyadalHsb, aindraku, Andria75777, GeisChalifah, descha05, marlina_idha, DaengWahidin2, NdoroTedjo, cakimNOW, hasyimmah, Yuriss_Samosir, Yulia_NS79, Malika6027, thoriqul_haq, sutanmangara, doelpaten, Putri9696977, malika6027, aniesmania, MichelAdam7_, Mdy_Asmara, SulbenSiagian, marlina_idhasobat_anies, MissKoral, descha05.

Ada juga akun yang tidak punya pengikut atau minim pengikut (akun bot), seperti: Poetin319138, Syamsul46772161, aroklesmana, hochidubu, Muhammad5497671, rungkadruwed, pisces_mogoy, xyzahmira, ninaadndr,  AlamsyahFa84126,  aziz_rendi26, olikh003, sandal_swallow, cun merdeka, tugugolonggilig, RajaDLaw1, nasrunadam, negara_pungli, naneunnayujneon2336, workkerrum80520, atinatrom185953.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement