Ahad 03 Dec 2023 22:17 WIB

Repnas Siap Cetak 2 Juta Pengusaha Bersama Prabowo-Gibran

Repnas menilai pengusaha harus memenangkan paslon Prabowo-Gibran.

Ketua Umum REPNAS Indonesia Maju Anggawira (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Ahad (3/12/2023).
Foto: ANTARA/HO-REPNAS Indonesia Maju
Ketua Umum REPNAS Indonesia Maju Anggawira (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Ahad (3/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju berkomitmen mencetak 2 juta pengusaha baru bersama pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Repnas Indonesia Maju, Anggawira mengaku akan bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

"Kami terus bekerja bersama-sama untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Mencetak dua juta pengusaha baru, dan 10 juta lapangan kerja bersama Prabowo-Gibran," kata Anggawira dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (3/12/2023).

Baca Juga

Ia berpandangan bahwa pembangunan Indonesia tidak akan berjalan lancar jika jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit. "Program kami fokus untuk bagaimana meningkatkan jumlah pengusaha," ujar Anggawira.

Karena itu kata dia, para pengusaha yang ada sekarang harus fokus memenangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran. Pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Abdul Latief menekankan, untuk mencapai Indonesia Emas di 2045, 38 pengusaha nasional harus mampu diciptakan.

Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru ini mengatakan, untuk mencetak banyak pengusaha, Indonesia butuh kepemimpinan yang mampu membawa stabilitas politik dan ekonomi. Sosok pemimpin itu menurutnya, ada pada Prabowo-Gibran.

"Orde baru aja 32 tahun pembangunan belum selesai. Jangan mau kita diadu-domba. Jangan kita mau ribut, duduk berunding. Membangun tidak bisa ribut-ribut, membangun duduk bersama, ajak berunding kawan kita, ayo kita bangun," ujar Abdul.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Erwin Aksa mengatakan Indonesia harus mengembangkan ekonomi berbasis Pancasila untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Ekonomi Pancasila, kata dia, dapat dijalankan dengan mencetak banyak pengusaha kelas menengah.

"Kami ingin menyeimbangkan ekonomi kapitalis dan sosialis. Jadi harus digabung, Jamsostek, BPJS ini adalah program-program ekonomi Pancasila, program ekonomi tengah. Menggabungkan ekonomi kapitalis dan sosialis," kata Erwin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement