Senin 04 Dec 2023 20:08 WIB

Cak Imin Pastikan Program Food Estate tak Dilanjutkan

Cawapres Muhaimin Iskandar memastikan program food estate tidak akan dilanjutkan.

Pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Cawapres Muhaimin Iskandar memastikan program food estate tidak akan dilanjutkan.
Foto: Kementan
Pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Cawapres Muhaimin Iskandar memastikan program food estate tidak akan dilanjutkan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin memastikan program ketahanan pangan berupa food estate atau lumbung pangan tidak akan dilanjutkan apabila pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terpilih pada Pilpres 2024.

"Sudah pasti tidak akan dilanjutkan," kata Muhaimin seusai bedah visi misi dan uji gagasan capres dan cawapres RI 2024 yang diselenggarakan BEM KM Universitas Andalas, Sumatra Barat, di Padang, Senin.

Baca Juga

Alasannya, kata dia, program ketahanan pangan tersebut terbukti gagal serta tidak terencana dengan baik. Atas dasar dua hal itu, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 memastikan tidak akan melanjutkannya jika terpilih pada pesta demokrasi lima tahunan itu.

Wakil Ketua DPR RI tersebut menjelaskan sejumlah indikator kegagalan food estate. Pertama, program lumbung pangan itu sudah tidak berproduksi dan justru menimbulkan deforestasi.

"Jadi, food estate tersebut sudah mengganggu hutan kita," ujarnya menegaskan.

Sebaliknya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai program food estate atau lumbung pangan harus dilanjutkan untuk mendukung strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.

Menurut dia, jika dikelola dalam skala besar dan didukung dengan pengelolaan pertanian yang modern, diyakini program food estate akan berhasil.

Sebagai salah satu kebijakan yang masuk dalam Program Strategis Nasional 2020-2024, program food estate bertujuan untuk mengembangkan sejumlah komoditas, yaitu cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, dan kentang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement