REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran 'gerah' karena selalu dituding oleh tim Anies-Muhaimin ingin mengubah format debat capres-cawapres Pilpres 2024. TKN membantah tudingan tersebut dan menantang agar debat cawapres pakai bahasa Inggris.
Sekretaris TKN Nusron Wahid mengatakan, Prabowo dan Gibran siap berdebat dalam format apa pun yang ditetapkan KPU. Termasuk apabila format debat mengharuskan cawapres berbahasa Inggris.
"Bahkan andai KPU menentukan demi kepentingan diplomasi internasional, misal debat antara Cak Imin, Mas Gibran, dan Pak Mahfud dengan bahasa Inggris dan tanpa bawa teks pun, kita siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu," kata Nusron lewat keterangan tertulisnya, Senin (4/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Nusron juga menanggapi pengakuan yang dibuat tim pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin bahwa merekalah yang mengusulkan pengubahan format debat cawapres kepada KPU. Pengakuan tersebut otomatis membantah tudingan bahwa tim pasangan nomor 2, Prabowo-Gibran yang mengusulkan pengubahan format.
"Alhamdulillah, sekarang sudah ketahuan cetho welo welo. Alias sudah terang benderang. Sudah ketahuan pihak mana yang mengusulkan perubahan format debat, dan itu bukan dari pasangan Prabowo-Gibran," kaya Nusron.
Menurut Nusron, hal ini makin menambah bukti banyaknya tuduhan salah alamat yang dialamatkan kepada pasangan Prabowo Gibran. Selama ini, setiap ada isu yang tidak menyenangkan, selalu yang tertuduh pasangan Prabowo-Gibran.
"Padahal dari mereka sendiri. Ini namanya kejahatan dalam cara berpikir. Namun, alhamdulillah kebenaran menemukan jalannya. Akhirnya ada pengakuan. Masyarakat bisa menilai sendiri," kata politikus Partai Golkar itu.