REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan akan menghormati siapa pun yang diberi mandat oleh rakyat sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024–2029, jika dirinya tidak terpilih pada Pilpres 2024.
"Siapa pun yang menang nanti, yang mendapat mandat, saya akan hormat, kalau bukan saya yang menang," kata Prabowo dalam sambutannya seusai menerima deklarasi dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Namun, jika dirinya menang, Prabowo berjanji akan merangkul semua kekuatan bangsa dan siap untuk bekerja sama dengan seluruh pihak. Ia menyebut seseorang yang ingin berbakti kepada negara dan rakyat tidak boleh sakit hati.
"Kita tidak boleh sakit hati. Kalau kita cinta negara, kalau kita cinta rakyat Indonesia, seorang yang ingin berbakti kepada negara, kepada rakyatnya, tidak ada tempat untuk perasaan pribadi, tidak ada tempat," ujarnya.
Menurut Prabowo, apabila pemimpin yang sungguh-sungguh ingin berbakti kepada negara, dia sudah tidak lagi miliknya pribadi, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
"Kalau, insya Allah, kita mendapat mandat, kita akan mengajak semua kekuatan merah putih," ucap Prabowo.
Dia pun menyinggung soal temperatur komunikasi yang meninggi pada masa kampanye. Menurut dia, suasana yang memanas pada masa kampanye sebaiknya direspons secara santai.
"Dalam suasana kampanye biasa itu, ya, kan panas-panasan, tapi kita terima kasih, saya senang sama kalian-kalian, kita selalu sejuk," katanya.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.