Selasa 12 Dec 2023 20:31 WIB

Prabowo Banggakan Kepedulian Jokowi 19 Kali ke Papua

Capres Prabowo membanggakan kepedulian Presiden Jokowi sudah 19 kali ke Papua.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Capres Prabowo membanggakan kepedulian Presiden Jokowi sudah 19 kali ke Papua.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Capres Prabowo membanggakan kepedulian Presiden Jokowi sudah 19 kali ke Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto, mengatakan persoalan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua yang masih berlangsung sampai sekarang disebabkan karena persoalan yang kompleks. Di sana menurut Prabowo, ada kelompok separatisme dan juga banyaknya campur tangan asing yang ingin Indonesia terpecah dan disintegrasi.

Prabowo menyebut persoalan ini harus menjadi perhatian utama pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia di Papua.

Baca Juga

Meski belum tuntas, Prabowo menyebut Presiden Joko Widodo sudah melakukan banyak hal untuk Papua. Prabowo membanggakan selama menjabat kurang lebih 9 tahun, Jokowi telah 19 kali berkunjung ke Papua.

"Presiden Jokowi adalah presiden yang paling banyak ke Papua. sudah 19 kali. Dan peningkatan ekonomi di Papua paling pesat dalam sejarah Indonesia (di zaman Jokowi). Kita harus melanjutkan bahwa kemampuan ekonomu sosial untuk melindungi rakyat Papua," kata Prabowo saat pembahasan sub tema debat perdana di Halaman Kantor KPU RI di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Prabowo juga menyebut pentingnya penegakkan hukum dengan memperkuat aparat di Papua. Selain itu, Ia juga ingin keberlanjutan pembangunan ekonomi di Papua.

Ide dan gagasan Prabowo untuk mengatasi persoalan HAM di Papua mendapat tanggapan dari capres Ganjar Pranowo. Ganjar merasa untuk menyelesaikan persoalan Papua, harus ada dialog di antara seluruh kekuatan kelompok di Papua. Sehingga semua kelompok di Papua mampu mencari jalan keluar secara bersama.

"Menurut saya, apa yang disampaikan Pak Prabowo belum cukup. Dialog sangat penting agar seluruh kekuatan dan kelompok di sana bisa duduk bersama," ucap Ganjar.

"Benar sekali. Saya setuju harus ada dialog," ucap Prabowo.

Capres Anies Baswedan pun ikut menanggapi persoalan HAM di Papua. Menurut Anies, persoalan di Papua tidak hanya kekerasan. Persoalan di Papua lanjut Anies adalah adanya ketidakadilan bagi rakyat Papua.

"Tujuannya bukan meniadakan kekerasan. Tapi mewujudkan keadilan untuk masyarakat Papua," ucap Anies.

Prabowo pun merespon Anies dengan sedikit sinis. Prabowo mengatakan di Papua tidak sesederhana yang dipahami Anies.

"Benar sekali harus ada keadilan. Tapi tidak sesederhana itu Bapak Anies. Ada faktor lain Pak Anies. Ada faktor geopolitik. Ada faktor idelologi. Inilah masalahnya tidak gampang. Saya sependapat kita harus tegakkan keadilan harus dialog," kata Prabowo lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement