Lantas, Prabowo Subianto menjawab bahwa masalah Papua adalah rumit karena terjadi suatu gerakan separatisme. Pemerintah diakui sudah mengikuti dan mengawal gerakan separatisme itu cukup lama. Dia menyebut ada campur tangan asing juga dalam masalah itu.
"Dan kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah. Untuk itu memang masalah hak asasi manusia itu menjadi sesuatu yang harus kita utamakan dan di antaranya juga kita harus lindungi seluruh rakyat Papua karena di situ kelompok-kelompok teroris sekarang itu menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat yang tidak berdosa, perempuan orang tua anak kecil yang tidak bersenjata di teror oleh kelompok teroris separatis ini," kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan, ada beberapa rencana yang ingin dilakukan olehnya. Yakni menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di Papua dan juga mempercepat pembangunan ekonomi. Dia pun menyinggung Presiden Jokowi yang kerapkali ke Papua dan akan melanjutkannya.
"Presiden di Republik Indonesia yang paling banyak ke Papua, kalau tidak salah sampai hari ini beliau (Jokowi) sudah lebih dari 19 kali ke Papua. Dan peninggalan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Pak Jokowi yang paling pesat, yang paling tinggi selama sejarah Republik Indonesia.
"Jadi yang saya katakan saya akan lanjutkan. Kita harus membawa kemajuan ekonomi sosial, services yang terbaik untuk rakyat Papua, melindungi rakyat Papua dari keganasan para separatis dan teroris, dan menjamin penegakan hak asasi manusia," tutur dia.