Jumat 22 Dec 2023 22:08 WIB

Cak Imin Tanya Tips Solo dapat Banyak Proyek, Gibran: Tak Perlu Tendensius Seperti Itu

Gibran mengeklaim proyek besar lebih banyak gunakan CSR dari swasta dan luar negeri.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka (baju biru) saat cari dukungan dalam debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) malam.
Foto: Republika/Febryan A
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka (baju biru) saat cari dukungan dalam debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mempertanyakan tips dari Gibran Rakabuming Raka yang selama dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo, berhasil mendapatkan 32 proyek besar dari pemerintah pusat. Menurut Muhaimin, hal yang sama akan sulit didapatkan kepala daerah lain bahkan itu selevel Gubernur. 

"Mas Gibran ini telah berhasil jadi wali kota dan pengusaha sukses. Proyek-proyek besar telah berhasil dibangun di Solo. Ini jadi prestasi tapi kita ingin prestasi ini ditularkan ke yang lain. Kasih tips and trik kepada bupati lain," kata Muhaimin saat diberi kesempatan bersama kepada Gibran saat debat cawapres di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023). 

Baca Juga

Menanggapi pertanyaan Imin, Gibran langsung menangkap sinyal Imin tendensius terhadap dirinya sebagai wali kota yang kebetulan juga anak Presiden Joko Widodo.

"Gus Muhaimin tak perlu tendensius seperti itu. Yang penting kan bagaimana membuka lapangan pekerjaan. Dibilang Solo di-anakemaskan tapi faktanya tidak. Anggaran Solo jauh lebih besar ketika saya belum menjabat (wali kota)," ucap Gibran

Gibran menyebut membangun Solo dengan proyek-proyek besar lebih banyak menggunakan CSR dari berbagai swasta termasuk dari luar negeri. Seperti salah satu contohnya adalah pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed yang menggunakan anggaran CSR dari Abu Dhabi.

Tapi hal yang penting menurut Gibran adalah dampak pembangunan dengan memanfaatkan CSR dan swasta itu dirasakan langsung oleh masyarakat. Misalnya dengan peningkatan UMKM dan sektor pariwisata. 

"Bahkan kunjungan pariwisata Solo melebihi Yogyakarta. Dan tidak pakai APBN," ujar Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement