REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Prabowo Subianto, calon presiden RI nomor urut 2, menyebut hanya orang buta hati yang enggan mengakui pencapaian-pencapaian yang dirintis oleh Presiden RI Joko Widodo.
Prabowo menilai Presiden RI Joko Widodo, begitu pun Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan presiden-presiden sebelumnya memberikan landasan bagi pemimpin berikutnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 atau tepat saat Republik Indonesia berusia 100 tahun.
“Presiden Jokowi, harus kita akui, ini periode kedua beliau, selama beliau memimpin (banyak pencapaian yang dibuat, red), dan hanya orang yang buta hati yang tidak mau mengakui apa yang sudah dirintis (Presiden Jokowi, red),” kata Prabowo di hadapan pendukungnya di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Oleh karena itu, dia menegaskan jika ia bersama Gibran Rakabuming Raka terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pasangan calon nomor urut 2 itu bertekad melanjutkan program-program pembangunan yang dirintis oleh Presiden Jokowi.
“Tidak malu-malu kami mau meneruskan, mau melanjutkan, mau membangun, mau memimpin transformasi bangsa di atas landasan yang sudah dibangun Presiden Jokowi, dan juga landasan yang dibangun Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), dan semua presiden sebelumnya. Kami ingin membangun, kami tidak ingin main-main dengan kehidupan bangsa,” kata Prabowo.
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka didukung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, PRIMA, PSI, Partai Garuda, dan Partai Gelora Indonesia.
Dalam Koalisi itu, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, mengumumkan secara terbuka dukungannya kepada Prabowo.
Dalam beberapa kesempatan, SBY juga aktif turun ke daerah-daerah berkampanye untuk pasangan Prabowo-Gibran, termasuk saat Prabowo berkampanye di Aceh pada Selasa (26/12).
Terkait kebijakan yang melanjutkan program pembangunan Jokowi, Prabowo menyebut dia berkomitmen meneruskan hilirisasi. Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menurut Prabowo, berhasil merintis hilirisasi untuk nikel. Oleh karena itu, Prabowo bertekad jika terpilih dia ingin memperluas sasaran hilirisasi, yaitu untuk komoditas seperti bauksit, timah, emas, perak, batu bara, minyak dan gas bumi.
“Produk-produk pertanian, kelapa sawit, karet, ikan, udang, rumput laut, ini kalau diolah nilainya bisa ribuan persen. Ini adalah peta menuju Indonesia makmur,” kata Prabowo.
Prabowo Subianto pada hari ke-30 kampanye Pilpres 2024, Rabu, mengambil cuti untuk berkampanye di Bandung, Jawa Barat. Dia bertolak dari Aceh dan tiba di Bandung pada siang hari.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk berkontestasi di Pemilihan Presiden 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan calon nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan calon nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (pasangan calon nomor urut 3).
Di Bandung, Prabowo dijadwalkan hanya menghadiri acara deklarasi dukungan dari Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air, kemudian selepas itu dia dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Jawa Timur, untuk menghadiri perayaan Natal nasional bersama Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri.