Kamis 04 Jan 2024 15:30 WIB

Cak Imin Minta KPU Ganti Dua Panelis Debat yang Berasal dari Universitas Pertahanan

Dua panelis dinilai bisa kaburkan objektivitas karena Unhan di bawah Kemenhan.

Rep: Eva Rianti / Red: Andri Saubani
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berswafoto dengan warga saat kampanye di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada kampanye tersebut Muhaimin berdialog dengan warga serta berjanji akan mengubahh kondisi perekonomian yang sulit bagi para nelayan dan masyarakat pesisir melalui gagasan perubahan yang digaungkan bersama Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berswafoto dengan warga saat kampanye di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, Selasa (2/1/2024). Pada kampanye tersebut Muhaimin berdialog dengan warga serta berjanji akan mengubahh kondisi perekonomian yang sulit bagi para nelayan dan masyarakat pesisir melalui gagasan perubahan yang digaungkan bersama Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan protes mengenai adanya dua panelis dalam debat capres yang merupakan pengajar di Universitas Pertahanan (Unhan). Hal itu dinilai akan mengaburkan objektivitas, mengingat Unhan berada di bawah Kementerian Pertahanan yang mana menterinya adalah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. 

"Terus terang saya protes karena itu mengganggu objektivitas karena apapun Unhan di bawah Pak Prabowo (sebagai) menhan," kata Cak Imin kepada wartawan, Kamis (4/1/2024). 

Baca Juga

Dengan dasar objektivitas yang dinilai terganggu itu, Cak Imin bahkan berharap dua orang panelis tersebut bisa diganti dengan orang lain yang dinilai bisa lebih objektif. "Karena itu saya protes, syukur-syukur bisa diganti," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. 

Sebelumnya diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan 11 anggota tim panelis yang bertugas menyusun pertanyaan untuk gelaran debat ketiga yang mempertemukan para capres. Dari 11 nama itu, dua diantaranya merupakan pengajar di Universitas Pertahanan (Unhan).

 

Keduanya adalah Dr Kusnanto Anggoro yang merupakan pakar keamanan dari Unhan, dan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marseti yang merupakan Ketua Dewan Guru Besar Unhan dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) 2012-2014.

 

photo
Karikatur Opini Republika : Cek Fakta Debat - (Republika/Daan Yahya)

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement