REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kembali mengungkit penilaian buruk yang diberikan Anies Baswedan terhadap dirinya sebagai Menteri Pertahanan. Terbaru, Prabowo mengaku tak sedih mendapatkan nilai 11 dari 100 atau 1,1 dari Anies saat debat capres akhir pekan lalu.
Hal itu Prabowo ungkapkan di depan seratusan nelayan yang mendeklarasikan dukungan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024) sore. Sejak awal pidatonya, Prabowo sebenarnya tak menyinggung sama sekali ihwal penilaian buruk dari Anies itu.
Dia mulai terpancing untuk membahas hal tersebut di bagian akhir pidatonya, tepatnya ketika sejumlah nelayan memintanya joget di atas panggung. "Joget? Nanti saya dimarahi, saya sudah dikasih nilai rendah banget loh. Katanya kalau capres harus punya gagasan, nggak boleh joget-joget aja," ujarnya.
Sejurus kemudian, Prabowo joget di atas panggung selama beberapa detik. Dia mengajak pendukungnya untuk joget saja jika ada orang lain yang tak menyukai Prabowo. Lebih lanjut, dia mengaku tak peduli dengan nilai jeblok yang diberikan Anies.
"Kalau orang Betawi bilang emang gue pikirin. Emang ente siape? Sorry yeee. Dikira gue sedih dapet 11 dari 100," kata mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD itu.
"Yang penting nilai yang diberikan oleh rakyat Indonesia," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan.
Dalam pekan ini, Prabowo sudah berulang kali mengekspresikan kekesalannya atas nilai buruk yang diberikan Anies. Prabowo mengungkit hal itu dalam pidatonya saat berkampanye di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung yang berlangsung pada Selasa (9/1/2024) dan Kamis (11/1/2024).
Anies memberikan nilai jeblok atas kinerja Prabowo saat debat capres pada Ahad (7/1/2024) lalu. Anies menyampaikan penilaiannya usai capres Ganjar Pranowo memberikan nilai 5 atas kinerja Prabowo.
"Menurut saya skornya justru di bawah 5, Mas Ganjar. Kalau 5 itu ketinggian Mas Ganjar. (Skornya) 11 mas, dari 100," kata Anies enteng.
Anies memberikan nilai jeblok karena melihat ada berbagai masalah selama Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyoroti persoalan separuh prajurit TNI belum mendapatkan rumah dinas, gaji prajurit TNI jarang naik, pembelian pesawat tempur bekas, dan gagalnya proyek food estate.