Senin 05 Feb 2024 00:33 WIB

Anies: Kampus Merdeka bukan Berarti Merdeka Naikkan Biaya UKT

Negara harus mengambil alih sumber biaya bagi mahasiswa untuk berkuliah.

Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad (4/2/2024). Debat tersebut bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad (4/2/2024). Debat tersebut bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan program Kampus Merdeka bukan berarti membuat kampus-kampus secara "merdeka" bisa menaikkan biaya atau uang kuliah tunggal (UKT).

"Kampus merdeka itu baik, tapi bukan berarti merdeka menaikkan ongkos," kata Anies dalam debat kelima Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta, Ahad (4/2/2024) malam.

Baca Juga

Selain itu, Anies mengatakan kampus tidak bisa menggunakan segala cara untuk mendapatkan dana dari mahasiswanya. Hal itu menyusul fenomena soal UKT yang jadi perbincangan baru-baru ini.

"Bahkan ada yang kesulitan membayar UKT, sampai harus dan malah dianjurkan untuk menyelesaikan lewat pinjol (pinjaman online)," katanya.

Menurut Anies, perguruan tinggi merupakan fasilitas pembentukan kelas menengah di Indonesia. Oleh karena itu, negara harus menempatkan pendidikan tinggi sebagai eskalator sosial ekonomi.

Mantan gubernur DKI Jakarta menyebut, negara harus mengambil alih sumber biaya bagi mahasiswa untuk berkuliah, di samping sumber dana yang disediakan orang tua.

Dengan begitu, lanjutnya, aktivitas pendidikan hingga penelitian di perguruan tinggi disokong oleh negara, bukan dari UKT.

Anies mengatakan hal tersebut sebagai investasi karena masyarakat kelas menengah di Indonesia bisa meningkat. Selanjutnya, masyarakat kelas menengah yang sudah bekerja, bakal memberikan pajak bagi negara.

"Tapi, bukan pendapatan ketika mereka sedang bersekolah," kata Anies Baswedan.

KPU telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan para capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement