Senin 05 Feb 2024 10:06 WIB

Megawati Tuding TNI-Polri tak Netral, Dudung: Tak Usah Takut Ocehan Itu

Eks KSAD Dudung heran, Megawati harusnya juga minta BIN netral.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman mengenakan seragam pendukung capres-cawapres nomor urur 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Dok. TKN
Eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman mengenakan seragam pendukung capres-cawapres nomor urur 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman merespons pernyataan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut TNI dan Polri tidak netral dalam gelaran Pemilu 2024. Dudung menilai TNI dan Polri masih netral.

"Tidak ada lah kalau misalnya ada ketidaknetralan, dan saya yakin pimpinan TNI maupun Polri kalau ada anak buahnya tidak netral pasti dia tindak tegas," kata Dudung kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Ahad (4/2/2024) malam WIB.

Baca Juga

Menurut Dudung, pernyataan Megawati itu adalah tuduhan tidak berdasar dan tendensius. "Menurut saya, TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral, gitu," ujarnya.

Dudung lantas mempertanyakan mengapa Megawati tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara (BIN). Menurut dia, Megawati seharusnya juga meminta BIN netral dalam gelaran Pemilu 2024. Adapun kepala BIN saat ini adalah Jenderal (Purn) Budi Gunawan yang merupakan orang dekat Megawati.

"Kemarin tidak dibilang juga kok BIN-nya kok netral. Harusnya bilang juga dong BIN juga (harus) netral," ujar Dudung yang kini berstatus sebagai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran itu.

Dudung menyebut, ketidaknetralan BIN itu tampak dalam kasus Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Barat menandatangani pakta integritas untuk memenangkan capres Ganjar Pranowo dengan raihan suara 60 persen di Sorong, Papua Barat. Kasus tersebut membuat Brigjen Tahan Sopian Parulian Silaban dicopot dari jabatan Kabinda Papua Barat.

"Pernyataan tentang Kabinda itu salah satu (contohnya). Itu dari mana itu? Dari BIN kan? Harusnya Bu Mega juga ngomong begitu dong, kan begitu kan. Kalau (ketidaknetralan) TNI-Polri belum ada buktinya, belum ada faktanya. Saya yakin TNI-Polri tidak usah takut," ujarnya.

Adapun Dudung untuk pertama kalinya hadir dalam debat capres 2024 untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Dia hadir bersama eks Menkes Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto. Adapun Dudung tergabung dalam organisasi Nderek Guru (Ndaru) bentukan anggota Wantimpres Habib Lutfhi bin Yahya.

Megawati tuding TNI-Polri intimidasi...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement