REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru yang dilakukan Populi Center menemukan, mayoritas masyarakat menginginkan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Adapun pasangan capres-cawapres yang paling potensial memenangkan pilpres dalam satu putaran adalah Prabowo-Gibran.
Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona mengatakan, sebanyak 79,9 persen responden menginginkan pilpres berlangsung satu putaran. Lalu, 16,6 persen mau pilpres dua putaran dan 2,3 persen tidak masalah satu atau dua putaran. Sisanya 1,2 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Afrimadona menyebut, 79,9 persen responden yang mau pilpres satu putaran itu punya alasan beragam. Sebanyak 41,2 persen di antaranya ingin pilpres satu putaran agar segera ada kepastian siapa presiden selanjutnya. Lalu 29,2 persen dengan alasan pilpres satu putaran menghemat biaya.
Selanjutnya, sebanyak 13,6 persen mau satu putaran karena ingin pemerintahan dan layanan publik kembali normal. Sebanyak 12,1 persen mau satu putaran agar ketegangan di masyarakat dapat berkurang. Sisanya punya alasan lain dan tidak menjawab.
Sejalan dengan tingginya jumlah responden yang menginginkan pilpres satu putaran, jumlah responden yang yakin hal itu terjadi mencapai 70,3 persen. "Sementara sebesar 25,3 persen lainnya menjawab tidak yakin (pilpres satu putaran) dan 4,4 persen tidak menjawab," kata Afrimadona lewat siaran persnya di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Berdasarkan ketentuan, pilpres digelar satu putaran apabila ada pasangan capres-cawapres yang meraih 50 persen plus satu suara dan mendapatkan minimal 20 persen suara di 20 provinsi. Jika tak ada pasangan calon yang mencapai ambang batas tersebut, maka pilpres dilanjutkan ke putaran kedua yang akan digelar pada Juni 2024.
Hasil survei teranyar Populi Center menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran yang paling potensial memenangi pilpres dalam satu putaran karena elektabilitasnya sudah menembus angka 52,5 persen.
Adapun elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin sebesar 22,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD elektabilitasnya 16,9 persen. "Adapun yang belum memutuskan (pilihan) sebesar 6,3 persen dan menolak menjawab sebesar 2,2 persen," ujarnya.
Survei Populi Center ini dilakukan terhadap 1.500 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dalam rentang waktu 27 Januari-3 Februari 2024.
Toleransi kesalahan atau margin of error survei kurang lebih 2,53 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen. "Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal," kata Afrimadona.