Sabtu 10 Feb 2024 18:13 WIB

Setelah Kampanye Terakhir di JIS Berakhir, Anies Baswedan Minta Maaf, Soal Apa?

Massa pendukung Anies dan Muhaimin (AMIN) seperti lautan manusia di JIS.

Rep: Eva Rianti / Red: Qommarria Rostanti
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menghadiri kampanye akbar di Jakarta International Stadium, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menghadiri kampanye akbar di Jakarta International Stadium, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA. CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan permohonan maaf setelah menggelar kampanye terakhir di Jakarta Internastional Stadium (JIS). Permintaan maaf tersebut berkaitan dengan sulitnya fasilitas saat kampanye akbar di JIS pada Sabtu (10/2/2024).

Di antara kesulitan yang terjadi misalnya wartawan mengalami kesulitan akses internet dan akses masuk untuk melakukan peliputan kampanye akbar. "Saya menyatakan permohonan maaf kepada semua atas ketidaknyamanannya," kata Anies kepada wartawan saat konferensi pers di JIS seusai kampanye akbar, Sabtu (10/2/2024). 

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, massa pendukung berbondong-bondong menjadi lautan manusia di JIS, diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Saat di JIS, perangkat telepon tidak tersambung internet alias kehilangan sinyal. Hingga acara selesai pada Sabtu siang, internet masih tidak bisa diakses. 

BACA JUGA: Digendong Mayor Teddy dan Dituduh Pura-Pura Pingsan oleh Warganet, Wanita Ini Beri Klarifikasi

Adapun masalah akses masuk, sejumlah awak media juga tidak bisa masuk ke dalam kawasan JIS meskipun menggunakan ID All Access. Tak hanya itu, sejumlah tamu VIP pun kesulitan masuk ke dalam JIS dan ikut berdesak-desakan, seperti pengamat politik Effendy Gozali hingga Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. 

"Apapun tanggung jawabnya saya, saya yang salah, nanti bagian saya yang njewer yang bermasalah," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement