Senin 12 Feb 2024 18:53 WIB

Pemkot Bogor Daur Ulang Sampah APK Jadi Bahan Konstruksi

Daripada ditimbun di TPA, sampah APK lebih baik diolah dan ternyata bisa.

Pekerja bersama satgas naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mengumpulkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024 di TPS3R Mekarwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pekerja bersama satgas naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mengumpulkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024 di TPS3R Mekarwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mendaur ulang sampah alat peraga kampanye (APK) menjadi bahan konstruksi seperti paving block di Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Mekarwangi, Kota Bogor, Jawa Barat.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Senin (12/2/2024), mengatakan, pengolahan sampah APK ini sudah dikaji sejak bulan lalu dan direalisasikan usai petugas gabungan menertibkan APK sejak Ahad.

Baca Juga

"Saya minta kaji sejak bulan lalu, sejauh mana mungkin bahan-bahan dari APK ini (diolah), ternyata bisa. Jadi daripada dibakar, ditimbun begitu saja di TPA Galuga, lebih baik kita olah," ujarnya.

Dalam sehari, kata Bima Arya, TPS3R ini bisa mengolah 600 kilogram sampah plastik. Namun dalam pengolahan APK menjadi bahan konstruksi, TPS3R ini bisa mengolah 400 kilogram sampah plastik dan 200 kilogram sampah APK untuk bisa menghasilkan bahan konstruksi.

"Tetapi memang kapasitasnya terbatas hanya 200 kilogram sehari. Nah, karena itu yang tidak bisa diolah kita salurkan ke jejaring kita di titik-titik lain," kata dia.

Awalnya, sampak APK akan disortir lalu dipindahkan secara estafet ke ruang utama pengolahan untuk dicacah menjadi biji atau serpihan plastik. Beberapa APK berbahan flexi seperti baliho atau banner, disobek terlebih dulu secara manual untuk memudahkan masuk dalam proses pencacahan.

Setelah dicacah, barulah APK dicampur dengan sampah plastik dan alumunium, yang juga sudah melalui proses pencacahan untuk selanjutnya masuk dalam mesin pencetakan bahan konstruksi jenis balok atau papan dan sebagainya. "Jadi sekitar 30 persennya itu dari sampah visual dari APK, dari banner tadi. Kemudian diproses menjadi lumer menjadi seperti ini (bahan konstruksi jenis balok dan papan)," ucapnya.

Bahan konstruksi ini, selanjutnya akan digunakan untuk membuat kerangka atau pondasi sumur resapan yang di tanam di dalam tanah, untuk membangun sumur resapan di Kota Bekasi. Ke depan, lanjut Bima Arya, balok dan kayu hasil produksi ini juga bisa dijadikan paving block atau dicetak langsung dari sampah plastik, alumunium dan APK menjadi paving block.

Keberadaan TPS3R Mekarwangi yang ada sejak tahun lalu ini, merupakan kolaborasi mengolah sampah plastik, Pemkot Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkolaborasi dengan WWF, Plastic Smart Cities A Global city initiative to keep plastic out nature by 2030, Rekan Nusantara Foundation dan Sumpah Sampah dan Satgas Naturalisasi Ciliwung.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement