REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menunggu kepastian KPU Kabupaten Demak dalam mengeluarkan surat keputusan terkait rencana akan menggelar pemungutan suara susulan. Diketahui, wilayah Demak, Jawa Tengah, kini tengah mengalami bencana banjir.
"Katanya sudah ada surat keputusannya akan disampaikan kepada KPU RI apakah akan melakukan Pemilu susulan untuk disampaikan kepada KPU RI atas usulan PPK yang terkena banjir di sana," tutur anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos di Jakarta, Selasa (13/2/3024).
Betty mengatakan, surat keputusan dari KPU Kabupaten Demak diperlukan untuk menentukan kapan Pemilu susulan dilakukan di daerah mereka. Menurut Betty, hal itu merupakan kewenangan KPU di tingkat kabupaten/kota berdasarkan Pasal 431-433 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Jadi itu harus dikeluarkan ketetapan dari KPU setempat dalam hal ini KPU kabupaten Demak. Kita tunggu ya. Nanti ditetapkan sesuai waktu yang mereka tetapkan. Nanti kita dapat laporannya dulu," tegas dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, memutuskan penundaan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di sembilan desa. Keputusan itu imbas banjir yang masih melanda wilayah Kabupaten Demak.
Sembilan desa yang tahapan pemungutan dan penghitungan suaranya dilakukan susulan itu berada di wilayah Kecamatan Karanganyar. “Kesembilan desa tersebut, yakni Desa Wonoketingal, Cangkringrembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplikwetan, Wonorejo, Karanganyar, dan Ketanjung,” kata Ketua KPU Kabupaten Demak Siti Ulfaati, Senin (12/2/2024).
Siti mengatakan, dari sembilan desa tersebut, ada yang daerahnya tergenang banjir total. Rata-rata anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemilih pun menjadi korban banjir, serta mengungsi. Adapun lokasi pengungsian tersebar di banyak titik, sehingga tidak memungkinkan dilakukan relokasi tempat pemungutan suara (TPS).
Di Desa Ketanjung, kondisi TPS 10-13 dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian genangan hingga mencapai sekitar tiga meter. Secara keseluruhan di sembilan desa itu terdapat 108 TPS, dengan jumlah 26.351 pemilih.