Rabu 14 Feb 2024 11:27 WIB

Saat Pencoblosan Diganggu Masalah Klasik Ibu Kota

Banjir dan hujan ditakutkan memengaruhi partisipasi pemilih.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Fitriyan Zamzami
Tempat Pemugutan Suara (TPS) di Pengangsaan Dua Kelapa Gading Jakarta Utara rusak akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa (14/2/2024).
Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Tempat Pemugutan Suara (TPS) di Pengangsaan Dua Kelapa Gading Jakarta Utara rusak akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa (14/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah DKI Jakarta dilaporkan terdampak banjir pada Rabu (14/2/2024). Akibatnya, pemungutan suara menjadi tertunda. 

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan TPS yang terdampak banjir. Ia mengaku masih belum bisa memastikan jumlah TPS yang terdampak.  

Baca Juga

"Masih didata ya. Kami masih melakukan pendataan. Nanti diinformasikan lebih lanjut ya," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu siang. 

Republika mencoba menanyakan jumlah kisaran TPS yang terdampak. Namun, KPU DKI Jakarta masih belum mau menyebutkan. "Kami masih finalisasi datanya," kata dia.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Rabu dini hari. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, terdapat tujuh wilayah rukun tetangga (RT) yang terdampak banjir. 

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan, terutama di TPS rawan banjir sejak Selasa (13/2/2024). BPBD juga membantu KPPS bila ada TPS yang tergenang dampak hujan.

Berdasarkan data KPU Provinsi DKI Jakarta, terdapat 30.766 TPS yang ada di wilayah DKI Jakarta. Dari total TPS itu, sebanyak 1.562 di antaranya termasuk rawan banjir. 

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Jakarta Utara Muhammad Sobirin mengatakan TPS yang rusak akibat banjir dan angin kencang bisa berdampak pada tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu.

"Kami berharap kondisi yang terjadi di Jakarta Utara saat ini tidak berdampak pada tingkat partisipasi pemilih," kata dia di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat hal tersebut terjadi seperti TPS yang rusak dan terendam banjir, akses ke TPS yang banjir sehingga sulit diakses pemilih.

"Penyebabnya saat pemilihan harus menunggu TPS yang harus diperbaiki ulang atau direlokasi," kata dia. Ia mengatakan tingkat partisipasi masyarakat di Jakarta Utara pada pemilu sebelumnya mencapai 78 persen. "Kami berharap tentu jumlah partisipasi ini tidak turun dari partisipasi di pemilu sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara mendata terdapat puluhan TPS yang terdampak banjir akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa dini hari.

"Kami masih melakukan pendataan terkait jumlah TPS yang terendam banjir di wilayah Jakarta Utara dan jumlahnya bisa saja bertambah," katanya.

Ia mengatakan untuk di wilayah Pegangsaan Dua yang terdata ada 58 TPS yang terendam banjir dan terdampak, selain itu ada juga sejumlah TPS di Sukapura Cilincing Jakarta Utara. Kemudian di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Penjaringan, dan lainnya.

Bawaslu Jakarta Utara merekomendasikan agar KPU melalui KPPS untuk merelokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdampak banjir di Jakarta Utara.

"Untuk jumlah TPS kami masih didata oleh panwascam dan PPS," katanya. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan KPU Jakarta agar melakukan relokasi. "Kami tidak menghalangi kinerja KPU dan KPPS untuk merelokasi TPS-TPS yang terdampak tersebut," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement