Kamis 15 Feb 2024 15:55 WIB

LSI Denny JA: PDIP Juara, PPP Terancam Terdepak

PDIP berpotensi memuncakitiga pemilu berturut-turut.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fitriyan Zamzami
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil quick count partai politik dalam Pemilu 2024.
Foto: istimewa/doc humas
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil quick count partai politik dalam Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keluar sebagai juara dalam hitung cepat atau quick count Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dengan perolehan 16,82 persen suara, PDIP berpotensi menjadi satu-satunya partai yang memuncaki klasemen dalam tiga pileg terakhir.

“Dari hasil quick count kita, Pileg 2024 menghasilkan PDIP sebagai juara. Kalau kemudian hasil KPU-nya sesuai dengan hasil quick count ini,  maka PDIP menjadi satu-satunya partai yang melakukan hattrick untuk menjadi pemenang pileg,” ucap Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut Adjie menjelaskan, jarak PDIP dengan partai yang berada di posisi kedua tidak terlalu lebar, yakni Partai Golkar dengan 14,93 persen. Di posisi ketiga ada Partai Gerindra dengan perolehan 13,43 persen. Ketiga partai politik ini dia sebut sebagai partai premium karena berhasil meraih lebih dari 10 persen suara yang masih dalam nilai batas margin of error sebesar 1 persen.

Di bawah ketiga partai premium tersebut ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 10,56 persen, Partai Nasdem 9,45 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,36 persen, Partai Demokrat 6,98 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 6,59 persen. Kemudian ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 3,8 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,7 persen.

Dari hasil tersebut, PPP masuk ke dalam zona abu-abu karena raihan suaranya bisa melebihi parliamentary treshold di angka 4 persen atau tidak jika dimasukkan angka margin of error sebesar 1 persen. Jika hasil akhirnya bertambah 1 persen, PPP akan lolos. Jika tidak, PPP gagal lolos ke Senayan.

“Dan yang lain rata-rata masih di bawah dua persen. Ini margin of error dari quick count kita plus-minus satu persen. Jadi ini data hasil dari data masuk 99,6 persen,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement