Sementara, berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, ada delapan partai yang lolos menuju DPR RI. Di mana, partai-partai politik yang lolos nyaris sama dengan yang lolos pada Pileg 2019 lalu. Hanya kurang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang masih berada di zona abu-abu.
“Lolos parliamentary treshold (PT) dalam aturan undang-undang kita adalah partai yang memperoleh dukungan nasional minimal 4 persen. Dari data ini memang yang firm lolos PT itu ada delapan partai,” ucap Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Delapan partai politik yang lolos ke parlemen berdasarkan quick count LSI Denny JA terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan perolehan 16,82 persen, Partai Golkar 14,93 persen, Partai Gerindra 13,43 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 10,56 persen, Partai Nasdem 9,45 persen. Kemudian ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,36 persen, Partai Demokrat 6,98 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 6,59 persen.
“Jadi sama dengan pemilu 2019 minus PPP. Jadi ini delapan partai yang dari hasil quick count kita lolos PT karena dukungannya di atas 4 persen dan kita anggap aman,” kata Adjie.
Dia menjelaskan, PPP sejatinya meraih suara di angka 3,88 persen. Jika ditambah dengan angka margin of error quick count yang sebesar 1 persen, maka bisa saja PPP lolos ke parlemen. Tapi itu belum pasti karena margin of error juga bisa berarti hasil akhir akan sama atau berkurang 1 persen.
“Maka secara ilmiah kami tidak bisa secara firm menempatkan partai ini apakah lolos atau tidak lolos. Jadi ada satu partai lagi yang punya potensi lolos. Nanti kita menghitung, menunggu hasil KPU. Karena angka hasil quick count-nya PPP di angka 3,88 persen,” terang dia.