Jumat 16 Feb 2024 19:06 WIB

Andre Rosiade Minta Maaf Gagal Menangkan Prabowo-Gibran di Sumbar

Menurut Andre, penyebab utama kekalahan 02 di Sumbar lebih banyak dipicu isu hoaks.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Andre Rosiade
Foto: Republika/Febrian Fachri
Andre Rosiade

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Sumatera Barat, Andre Rosiade, meminta maaf karena tidak bisa membawa pasangan nomor urut dua tersebut memenangkan Pilpres di Sumatera Barat.  Andre tetap berterima kasih atas antusiasme masyarakat yang telah memilih Prabowo-Gibran karena hal itu berkontribusi membuat Prabowo-Gibran menang secara nasional dan bisa membuat Pilpres berlangsung hanya satu putaran.

Andre juga mengakui, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memenangkan Pilpres 2024 di Ranah Minang, mengalahkan perolehan suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Baca Juga

“Dari hitungan tabulasi yang kami lakukan sampai pada angka 93 persen suara masuk yang kami hitung, pasangan 01 (Anies-Muhaimin) mendapat 56,83 persen. Lalu pasangan 02, Pak Prabowo dan Mas Gibran mendapatkan angka 39,2 persen dan nomor urut 3 Mas Ganjar dan Pak Mahfud mendapatkan 3,96 persen,” kata Andre, melalui siaran pers yang diterima Republika, Jumat (16/2/2024).

Andre mengatakan, penyebab utama kekalahan itu lebih banyak dipicu oleh rangkaian serangan isu hoaks, isu agama yang sering dimainkan oleh kubu lawan. Menurut Andre, Prabowo sudah banyak diserang isu hoaks sejak memutuskan bergabung dengan Pemerintahan Joko Widodo. Sehingga Prabowo yang dulu menguasai perolehan suara sampai 80 persen di Sumbar justru tergerus.

"Dalam tiga tahun, empat tahun belakangan kita melihat bagaimana gerakan untuk menenggelamkan Pak Prabowo dan Gerindra begitu besar di Sumbar. Share di grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya, bagaimana doktrin bahwa memilih pasangan tertentu, maka diragukan ke-Islamannya. Kalau tidak memilih pasangan tertentu disebut tidak menjalankan ajaran Islam, Kufur nikmat dan lain sebagainya. Belum lagi fitnah-fitnah pak Prabowo. Yang kami hadapi itu berat soal hoaks dan fitnah, apalagi isu agama yang begitu kental,” ucap Andre.

Meski kalah, namun anggota Komisi VI DPR-RI itu mengaku senang, karena perolehan suara Prabowo-Gibran masih cukup siginifikan ditengah serangan berbagai hoaks dan isu berbau agama tersebut.

“Sebagai Ketua TKD kami mohon maaf belum berhasil untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Yang patut kami syukuri adalah di tengah serangan isu agama, isu hoaks dan klaim sepihak bahwa pasangan 01 menang minimal 80 persen, bisa terbantahkan. Karena dalam real count-nya, Anies hanya (menang) di angka sekitar 56 persen. Jadi masih dibawa 60 persen, sehingga klaim perolehan suaranya bakal 90 persen tak terjadi,” kata Andre menambahkan.

Pantauan Republika, dari situs hitung suara di laman resmi KPU yang beralamat di  https://pemilu2024.kpu.go.id, hingga pukul 18.03 WIB, perolehan suara pasangan Anies-Muhaimin tercatat 56,58 persen atau  654.787 suara, sementara Prabowo-Gibran mendapat 38,25 persen atau 454.187 suara,  Sedangkan Ganjar-Mahfud memperoleh 4,18 persen atau 48.318 suara, total suara masuk baru 59,45 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement